Menu Close
Kebakaran aktif (berwarna merah) di Eropa selama 16-17 Juli 2022. (Sumber: NASA)

Kebakaran ganas menyerang Eropa: anomali yang akan menjadi normal baru

Dari Faro di Portugal hingga Marseille di Perancis, gelombang kebakaran hutan dan lahan mengamuk di sepanjang barat laut Eropa. Para pasukan pemadam api kerap menyebut bencana ini sebagai kebakaran level lima: api besar yang menyedot segudang sumber daya pemadaman, serta membahayakan kawasan urban.

Di Eropa, kebakaran level ini merupakan kejadian luar biasa. Namun, yang mengkhawatirkan, kobaran api tersebut hanyalah pembukaan dari bencana yang lebih besar. Apa yang saat ini dianggap abnormal, sebentar lagi akan menjadi normal baru. Bisa jadi, pada 20-30 tahun mendatang, kita akan menganggap kebakaran ganas saat ini sebagai kejadian yang enteng.

Tanda-tanda anomali

Penelitian kami yang terbit tahun lalu berhasil mengategorikan tingkat kerentanan terhadap api di kawasan Eropa. Hasilnya, ‘musim kebakaran’ bervariasi di setiap lokasi dan waktu di daerah Mediterania. Studi kami mengungkap beberapa alasan yang menjadi dasar argumen bahwa kebakaran saat ini merupakan kejadian luar biasa.

1. Kebakaran di luar musim yang sewajarnya: kebakaran besar di paruh pertama bulan Juli bukanlah hal yang biasa terjadi di Portugal ataupun di Perancis selatan. Pasalnya, kondisi gersang umumnya terjadi pada akhir Agustus, sehingga kebakaran ekstrem di awal musim panas (seperti saat ini) sangat jarang terjadi. Kebakaran hebat di paruh pertama Juli hanya umum terjadi di bagian timur semenanjung Mediterania. Sebab, banyak kawasan yang menjadi lebih kering sehingga rentan terhadap api.

2. Eropa semakin gersang akibat perubahan iklim dan kawasan pedesaan yang semakin sepi. Hal tersebut mengakibatkan lanskap Eropa menjadi kian homogen. Akibatnya, kondisi kering terjadi secara seragam dan semakin parah. Stasiun pemadam kebakaran jadi bertambah di kawasan-kawasan yang rentan.

3. Api kian perkasa. Kebakaran saat ini sudah tidak bisa dipadamkan lagi. Si jago merah hanya bisa ‘mati kelaparan’ (karena tidak ada lagi benda yang bisa terbakar) atau karena hujan. Kebakaran ini sangat dahsyat, hingga mengeluarkan energi yang setara dengan satu bom atom, bahkan lebih. Dengan kata lain, karena kebakaran makin intens, rerata luasan api yang bisa bocor dan menyebar ke daerah lain terus meningkat.

Saat artikel ini ditulis, kebakaran di Gironde (Perancis) diperkirakan sudah mencapai 8 ribu hektare (ha). Angka ini merupakan yang terbesar di Perancis sepanjang 30 tahun terakhir, sekaligus yang ketiga terbesar sejak pendataan kebakaran di negara tersebut dimulai pada 1973. Bahkan, luas kebakaran yang terjadi di Sierra de la Culebra (perbatasan Portugal-Spanyol), beberapa pekan lalu nyaris menyamai kebakaran terbesar yang tercatat dalam sejarah Spanyol.

Jumlah kebakaran besar (lebih dari 500 hektare) telah menurun dibandingkan tahun 1980-an karena lebih banyak investasi prasarana pemadaman. Namun, ukuran rata-rata kebakaran besar justru meningkat, yang menunjukkan bahwa intensitas bencana ini bertambah. (Víctor Resco, berdasarkan Statistik Kebakaran Hutan Umum MITECO), Author provided

4. Kebakaran hebat di banyak lokasi. Kebakaran level lima kali ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Pada 1978 dan 1985, ada 150 kejadian kebakaran hebat di Spanyol. Perbedaannya bukan cuma soal jumlah, tapi kejadiannya (dengan intensitas yang sama) yang berlangsung di banyak lokasi. Skalanya tak lagi nasional, melainkan sudah mencakup subbenua Eropa, yakni di kawasan barat daya Eropa. Kebakaran juga sudah mencapai Inggris, dengan intensitas yang membuat pemadam api berada dalam kondisi tersibuk sejak Perang Dunia II.

Kesehatan warga dalam bahaya

Perubahan iklim mengakibatkan frekuensi dan keganasan gelombang panas semakin meningkat. Sepanjang perubahan ini, kematian akan bertambah karena panas yang bisa melampaui ketahanan tubuh manusia –- terutama bagi penduduk tua dan orang-orang dengan kondisi tertentu.

Selama panas menerjang, kualitas udara akan jauh memburuk karena asap dari kebakaran. Citra dari satelit Meteosat menunjukkan, asap dari kebakaran di French Landes (Perancis bagian selatan) sudah berkelana lebih dari 300 km menjangkau pantai Cantabria (timur laut Spanyol).

Gambar satelit Meteosat pada 15 Juli 2022: asap dari kebakaran di Landes (Prancis) terlihat mencapai pantai Cantabria di Spanyol. Meteosat

Asap juga merupakan faktor penambah angka kematian akibat gelombang panas. Contohnya adalah asap kebakaran tahun 2019 di Sydney, Australia, yang diduga menjadi sebab kematian 417 orang.

Bahaya-bahaya lainnya

Gelombang panas turut menambah material pengering di atmosfer. Kondisi ini mengakibatkan kebakaran hutan semakin hebat dan tak terkendali. Gumpalan asap bisa membumbung sangat tinggi di atmosfer, sehingga asap dan debu tersebut bisa terangkut sangat jauh.

Kita juga menyaksikan banyak tanaman yang mengering, sehingga melepaskan lebih banyak energi kala terbakar. Daun-daun yang berguguran juga bertambah, dan bisa menimbulkan gesekan serta percikan api.

Area-area yang lebih basah dan semestinya bisa meredam kebakaran, seperti lembah dan dataran rendah, bisa sama keringnya dengan dataran tinggi.

Di masa depan

Kebakaran terus meluas dan meninggi. Gelombang api bahkan bisa menjangkau kawasan Eropa yang jarang terbakar seperti Inggris dan Skandinavia. Kawasan pegunungan seperti Pegunungan Alpen dan Pyrenees, menjadi semakin rentan.

Era pemadaman kebakaran dengan air sudah berakhir. Kita tengah merasakan dampak dari buruknya pengelolaan lahan dan kemandulan aksi iklim sejak dekade-dekade silam.

Yang kita saksikan saat ini hanyalah cuplikan dari sinema masa depan yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita.

This article was originally published in Spanish

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,600 academics and researchers from 4,945 institutions.

Register now