Menu Close

Kenapa Badai Dorian sangat merusak? Ini kata peneliti

Tim penyelamat masih berupaya melakukan evakuasi di Bahama yang diterpa oleh Badai Dorian. EPA/Petty Officer 3rd Class HUNTER MEDLEY/US COAST GUARD

Setidaknya 50 orang tewas dan 2500 orang hilang akibat Badai Dorian di Bahama, angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat seiring berlangsungnya upaya penyelamatan.

Awalnya, Dorian hanyalah badai tropis kecil muncul di tenggara Antilles Kecil (Lesser Antilles), rangkaian kepulauan yang terbentang di Karibia, pada 24 Agustus 2019. Namun, ia kemudian menjadi badai kategori 5 yang meluluhlantakan Bahama.


Read more: Damage estimates for hurricanes like Dorian don't capture the full cost of climate change-fueled disasters


Pada saat penulisan artikel ini, Dorian telah mengalami penurunan menjadi badai kategori 2 dan sekarang mengarah ke utara pantai Amerika Serikat.

Perkembangan jalur yang dilalui oleh Badai Dorian saat berada di tenggara Antilles Kecil hingga kondisi per tanggal 3 September 2019. NOAA

Masih sulit untuk memprediksi kemana Dorian akan melaju, namun ia terlihat tidak akan mendarat di Amerika Serikat. Meskipun demikian, Pusat Badai Nasional US (US National Hurricane Center) memprediksi Dorian akan mengarah ke utara pada Rabu sore, dan ke timur laut pada Kamis pagi, waktu setempat.

Pada jalur ini, inti dari Badai Dorian akan bergerak sangat dekat dengan pesisir timur Florida dan pesisir Georgia. Selanjutnya, inti dari Dorian diprediksi akan bergerak mendekati pesisir Carolina Selatan dan Carolina Utara pada Kamis hingga Jumat pagi.

Badai Dorian merupakan angin topan Atlantik terkuat kedua yang pernah tercatat, dengan kecepatan angin lebih dari 270 kilometer (km)/jam, dengan puncak hembusan mendekati 350km/jam.

Pada puncaknya, diameter sistem badai akan mencapai lebih dari 700km, menyebabkan curah hujan besar dan gelombang besar lebih dari 7 meter dari permukaan laut – kedua hal tersebut turut berkontribusi terhadap timbulnya banjir besar.

Sebagai badai kategori 2, Badai Dorian memiliki kecepatan angin sebesar 177km/jam dan kemampuan daya rusak yang besar.

Skala Saffir-Simpson digunakan untuk mengukur besar dan dampak badai di Atlantik. PA Graphics

Jalur kerusakan

Ketika Badai Dorian melewati Bahama, jelas bahwa skenario terburuk akan terjadi : ia bisa saja berhenti di jalurnya.

Badai yang bergerak perlahan akan cenderung menyebabkan kerusakan besar. Angin kencang, curah hujan yang tinggi, serta badai besar akan bersatu dan menghempaskan daratan, dan tentu saja, manusia, gedung, serta infrastruktur lainnya.

Badai Dorian bertahan di Bahama selama lebih dari 20 jam, dan memaksimalkan dampak kerusakan di negara tersebut.

Jumlah kematian awalnya berjumlah tujuh orang, namun Perdana Menteri Hubert Minnis dan lembaga darurat nasional dan internasional menyatakan bahwa angka tersebut akan meningkat tajam karena tim pencarian dan penyelamatan sudah bisa mengakses ke daerah-daerah yang rusak parah.

Rekaman udara mulai bermunculan dan menunjukkan skala kerusakan, yang menghancurkan bangunan-bangunan serta berdampak kepada lingkungan.

Apakah Badai Dorian terkait dengan perubahan iklim?

Pertanyaan dalam benak banyak orang terkait dengan Badai Dorian adalah apakah ada keterkaitan langsung dengan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Sayangnya, pertanyaan tersebut masih sulit untuk dijawab.

Namun, beberapa fakta yang sudah kita ketahui. Dengan meningkatnya gas rumah kaca ke atmosfer, maka panas akan terjebak di atmosfer dan lautan. Meningkatnya energi di sistem atmosfer-lautan juga meningkatkan panas pemicu kejadian ekstrim, seperti angin topan, gelombang panas, badai dan banjir.

Sebuah cabang sains baru yang dinamakan ‘atribusi’ menyelidiki kemungkinan statistik dari suatu kejadian, seperti Badai Dorian yang kemungkinan terjadi pada iklim yang menghangat akibat ulah manusia.

Upaya untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk menentukan, berdasarkan perhitungan matematika, apakah badai Dorian terkait dengan Bumi yang menghangat sudah dimulai.


Read more: Extreme weather news may not change climate change skeptics' minds


Terlepas dari upaya tersebut, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa badai Atlantik semakin membesar dan intens, dan bersifat merusak.

Pelajaran yang bisa diambil?

Australia, sama dengan negara lainnya, juga terkena badai secara rutin, lebih sering disebut sebagai topan tropis di Lautan Hindia atau angin topan di Pasifik bagian barat.

Peta topan tropis yang melanda Australia antara tahun 1906 - 2006. Australian Bureau of Meteorology

Investasi untuk upaya deteksi, pengawasan, dan prediksi menjadi sangat penting. Lebih lanjut, perlu ada upaya untuk melihat dampak lanjutan untuk meningkatkan pendidikan komunitas tentang bahaya dan bagaimana mempersiapkan diri untuk menghadapi mulainya musim badai topan.

Penelitian-penelitian tersebut dibutuhkan untuk memahami perubahan frekuensi dan intensitas badai topan di masa depan. Demikian juga, penelitian terkait dengan karakter badai-badai yang kompleks sehingga para ahli dapat memberikan prediksi yang lebih bisa diandalkan serta mengetahui jalur mereka.

Hal ini penting karena prediksi cuaca saat ini menunjukkan bahwa frekuensi dan intensitas badai topan tropis akan meningkat di beberapa tempat, namun menurun di tempat lain. Mengetahui prediksi ini akan memudahkan persiapan respon bencana.


Read more: Why the Indian Ocean is spawning strong and deadly tropical cyclones


Lebih lanjut, Badai Dorian menunjukkan bahwa kita tidak bisa acuh terhadap bahaya dari peristiwa cuaca dalam skala besar, dan dampak dari perubahan iklim.

Fahri Nur Muharom menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,100 academics and researchers from 4,941 institutions.

Register now