Menu Close

Mycoplasma pneumonia: seberapa bahayakah penyakit ini?

Laporan tentang peningkatan kasus penyakit dengan gejala mirip pneumonia (radang paru-paru), khususnya pada anak-anak di bagian utara Cina, telah menarik perhatian masyarakat dan menimbulkan kekhawatiran dalam beberapa hari terakhir.

Diperkirakan bahwa mycoplasma pneumonia menjadi penyebab utama dari penyakit pneumonia yang bersifat misterius ini. Penyakit tersebut tidak hanya terbatas di Cina, melainkan juga telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Eropa dan Indonesia.

Konfirmasi mengenai hal ini datang dari Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu, dalam konferensi pers pada Rabu, 6 Desember 2023. Dia menyatakan bahwa dari enam pasien yang telah terkonfirmasi, lima pasien pernah menjalani perawatan di RS Medistra dan satu pasien di RS JWCC, Jakarta.


Read more: Seberapa khawatir kita terhadap wabah pneumonia di Cina?


Bagaimana penjelasan ahli mengenai penyakit mycoplasma pneumonia yang meresahkan masyarakat seminggu terakhir?

Dalam episode SuarAkademia terbaru, kami berbincang dengan Muhammad Addinul Huda (Addin), dosen sekaligus dokter spesialis paru dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.

Addin mengatakan mycoplasma pneumonia ini adalah penyakit yang disebabkan oleh sebuah bakteri dan sudah ditemukan sebelum pandemi COVID-19. Penyakit ini bisa disebut sebagai walking pneumonia karena gejala penyakitnya tidak terlihat serius apabila tidak diperiksa secara khusus.

Addin berpendapat penyakit ini bisa menyebar secara luas karena mobilitas masyarakat yang mulai meningkat belakangan. Menurutnya, untuk mencegah penyebaran penyakit ini, masyarakat perlu tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat. Jika merasa timbul gejala seperti demam dan batuk berdahak, bisa langsung memeriksakan kepada dokter terdekat.

Simak obrolan lengkapnya hanya di SuarAkademia – ngobrol seru isu terkini, bareng akademisi.

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,600 academics and researchers from 4,945 institutions.

Register now