Wijayanto adalah direktur Center for Media and Democracy, LP3ES dan dosen media dan demokrasi di Universitas Diponegoro di mana dia juga menjabat sebagai direktur International Undergraduate Program (IUP) di program studi Ilmu Pemerintahan. Selama dua belas tahun terakhir menekuni isu-isu terkait jurnalisme, kebebasan media, korupsi, pemilu, gerakan sosial dan demokrasi di Indonesia. Usai merampungkan studi doktoral dengan disertasi tentang biografi harian Kompas yang dipertahankan di Universitas Leiden pada 2019, dia mengembangkan minat risetnya pada politik digital dan pengaruhnya pada kehidupan demokrasi di era disrupsi. Belum lama ini, dia memenangkan research grant dari KNAW Belanda untuk periode riset tahun 2020-2021 dengan proposal berjudul Cyber Troops and Public Opinion Manipulation: A Mixed-Method Study of Social Media Propaganda in Indonesia. Telah banyak tulisannya yang tersebar di berbagai media masa dan jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional. Pada tahun 2019 dia menjadi penulis utama outlook demokrasi 2020 yang direlease oleh LP3ES dengan judul “Menyelamatkan Demokrasi” dan "Nestapa Demokrasi di Masa Pandemi". Pada tahun 2021, dia berperan sebagai salah satu editor buku "Demokrasi Tanpa Demos: Refleksi 100 Ilmuwan Sosial Politik Tentang Kemunduran Demokrasi di Indonesia". Tulisan terbarunya yang berjudul "Democratic Regression and Authoritarian Practices in Indonesia" dimuat di Indonesian Journal of Political Research yang diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada Desember, 2020. Sementara itu, tulisan lainnya yang berjudul “Cyber troops, public opinion manipulation and the co-option of digital public sphere in Indonesia” akan segera diterbitkan sebagai salah satu chapter di edited volume terkait teknologi digital dan demokrasi di Asia Tenggara oleh ISEAS (2022: forthcoming issue).