Menu Close

Tablet penunda haid dapat membantu melewatkan haid untuk sementara waktu-inilah cara kerjanya

Seorang wanita memegangi perutnya yang kesakitan, sambil memegang kalender yang menunjukkan kapan haidnya akan tiba dalam sebulan.
Banyak wanita yang tidak mengetahui bahwa tablet penunda haid tersedia bagi mereka. ViDI Studio/ Shutterstock

Ada hukum alam semesta yang menentukan bahwa menstruasi seorang perempuan akan selalu datang tepat pada waktunya dan mengganggu rencana-rencana penting. Bagi setiap perempuan yang pernah mengalami perjalanan atau acara istimewa yang terganggu karena datang bulan, memiliki cara untuk melewatkannya untuk sementara waktu akan sangat mengubah hidup.

Pengguna pil kontrasepsi kombinasi dapat menunda atau melewatkan haid dengan memulai paket kontrasepsi berikutnya dan bukannya mengambil minggu istirahat. Bagi perempuan yang menggunakan berbagai jenis kontrasepsi (atau tidak menggunakan kontrasepsi sama sekali), mereka tidak punya pilihan selain menghadapi menstruasi dan segala ketidaknyamanannya–kapan pun menstruasi tiba. Namun baru-baru ini, semakin banyak apotek di jalan raya yang mulai menjual tablet penunda haid dengan resep dokter–yang mungkin merupakan solusi yang ditunggu-tunggu oleh banyak perempuan.

Menunda menstruasi

Selama bertahun-tahun, dokter dapat meresepkan tablet hormon untuk menunda menstruasi. Namun, baru-baru ini, apoteker ritel di Inggris (seperti Boots) telah mulai menjual tablet penunda haid Utovlan melalui konsultasi online dengan dokter.

Tablet ini mengandung hormon buatan, mirip dengan progesteron tubuh, yang membantu menunda akhir siklus alami–yang pada akhirnya menunda menstruasi. Pil ini hanya dirancang untuk digunakan oleh perempuan yang belum menggunakan pil KB oral kombinasi.

Waktu menstruasi dikendalikan oleh perubahan hormon yang terjadi setiap bulan. Secara sederhana, hormon estrogen–yang diproduksi oleh indung telur–menyebabkan lapisan rahim menebal dalam dua minggu pertama setiap bulan. Setelah perempuan berovulasi, progesteron (hormon lain) mempertahankan lapisan rahim tersebut selama dua minggu ke depan untuk mempersiapkan kedatangan sel telur yang telah dibuahi. Namun, jika kehamilan tidak terjadi, kadar progesteron akan menurun drastis–menyebabkan lapisan rahim meluruh dan menstruasi perempuan akan dimulai.

Tablet penunda haid mengandung noretisteron, versi buatan dari progesteron. Tablet ini bekerja dengan cara menjaga kadar progesteron dalam tubuh tetap tinggi secara artifisial untuk waktu yang lebih lama–yang pada akhirnya menunda datangnya menstruasi. Namun, ada batasan berapa lama lapisan rahim yang menebal dapat dipertahankan–sehingga biasanya hanya dapat menunda menstruasi dengan menggunakan tablet ini selama sekitar dua minggu setelah menstruasi.

Sekotak tablet penunda haid Utovlan.
Utovlan adalah tablet penunda haid yang tersedia di Inggris. Doctor 4U/ flickr, CC BY

Siapapun yang ingin menggunakan tablet penunda haid harus meminumnya sekitar tiga hari sebelum haid. Mereka harus meminum tablet tersebut tiga kali sehari selama mereka menginginkan penundaan haid (hingga maksimal 17 hari). Menstruasi yang tertunda akan tiba sekitar dua atau tiga hari setelah menghentikan penggunaan tablet noretisteron. Tentu saja, setiap perempuan berbeda, sehingga efektivitas dan waktu penundaan dapat sedikit bervariasi pada setiap orang.

Bukan merupakan alat kontrasepsi

Meskipun tablet penunda haid dapat menunda haid untuk sementara waktu, namun tablet ini bukan merupakan metode kontrasepsi dan tidak dapat digunakan untuk mencegah kehamilan. Perempuan yang tidak menggunakan kontrasepsi atau menggunakan kontrasepsi non-hormonal (seperti IUD tembaga) harus tetap melakukan tindakan pencegahan kehamilan saat menggunakan tablet penunda haid jika tidak ingin hamil.

Hampir tidak ada bukti mengenai apa yang terjadi jika seorang perempuan yang menggunakan metode kontrasepsi progesteron saja (seperti susuk atau pil progesteron) mengkonsumsi tablet penunda haid. Kemungkinan besar tidak akan berbahaya untuk mengkombinasikannya sesekali–tetapi harus didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter yang meresepkannya.

Perempuan yang menggunakan kontrasepsi oral kombinasi tidak boleh menggunakan noretisteron untuk menunda menstruasi. Jika mereka ingin menunda menstruasi, mereka dapat melewatkan jeda bebas pil dan memulai paket berikutnya. Hal ini tidak berbahaya dan tidak memengaruhi seberapa baik pil kombinasi bekerja sebagai alat kontrasepsi.

Efek samping dan risiko

Seperti halnya obat lainnya, noretisteron dapat memiliki beberapa efek samping. Yang paling umum adalah jerawat, bercak menstruasi (perdarahan ringan), kurang bersemangat, kehilangan libido, nyeri payudara atau mual. Tidak semua orang akan mengalaminya.

Namun ada beberapa perempuan yang tidak boleh menggunakan noretisteron untuk menunda menstruasi. Mereka adalah perempuan yang sedang atau mungkin hamil, perempuan yang baru saja melahirkan dan perempuan yang sedang menyusui. Obat ini juga tidak cocok untuk perempuan dengan tumor hati, kanker payudara dan beberapa kondisi medis yang tidak umum lainnya.

Cara kerja noretisteron di dalam tubuh juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya pembekuan darah. Jadi, perempuan yang pernah mengalami pembekuan darah sebelumnya atau memiliki risiko pembekuan darah yang lebih tinggi harus menghindari penggunaan tablet penunda haid. Untuk alasan yang sama, penting bagi perempuan yang menggunakan tablet penunda haid untuk tetap terhidrasi dan sering bergerak, terutama dalam penerbangan pesawat yang panjang. Noretisteron juga dapat berinteraksi dengan beberapa obat yang diresepkan (seperti obat anti-epilepsi atau anti-TB) dan dokter yang meresepkan tablet penunda haid akan memeriksa obat lain yang sedang dikonsumsi.

Sebagian besar perempuan ingin menunda menstruasi dari waktu ke waktu, dan tablet penunda haid adalah salah satu cara untuk melakukannya. Obat ini tidak cocok untuk setiap perempuan, dan masih perlu diresepkan setelah berkonsultasi dengan dokter. Namun, pilihan untuk menunda menstruasi sesekali, dan kemudahan untuk melakukannya melalui apoteker kelas atas, memberi perempuan kendali atas kalender menstruasi mereka.


Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,600 academics and researchers from 4,945 institutions.

Register now