Transportasi publik seharusnya lebih difokuskan untuk menjadi jalan keluar masalah polusi udara Jakarta, tanpa menegasikan sumber-sumber polusi lainnya, seperti limbah pabrik dan PLTU.
Pandemi sudah membuktikan kebijakan WFH mampu menurunkan polusi di Jakarta. Saatnya pemerintah mencoba merumuskan kebijakan WFH kembali bersama pihak swasta.
Demi udara bersih, Beijing menutup banyak PLTU, menghilangkan 2 jutaan kendaraan bensin di jalanan, hingga mendenda pencemar sampai ratusan miliar Rupiah.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menegaskan bahwa kualitas udara masih “sedang tanpa dampak kesehatan”. Namun, data lain menyatakan sebaliknya.
Fajri Fadhillah, Indonesian Center for Environmental Law (ICEL)
Munculnya gugatan warga Jakarta untuk kualitas udara yang lebih bersih seharusnya mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk evaluasi kebijakan pemulihan udara.