Menu Close
Seorang lelaki mengenakan masker bedah untuk seorang anak di luar rumah sakit tempat seorang siswa yang pernah berada di Wuhan dirawat di ruang isolasi di Thrissur, negara bagian Kerala, India. AP Photo

WHO akhirnya tetapkan darurat kesehatan global karena coronavirus Wuhan: 4 pertanyaan dijawab ahli kesehatan

Catatan editor: Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengubah keputusan pada 30 Januari lalu dan mendeklarasikan bahwa coronavirus dari Wuhan Cina sebagai “Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional” atau dikenal sebagai Public Health Emergency of International Concern. Penularan virus ini dari manusia ke manusia yang pertama di Amerika Serikat telah terjadi. India telah melaporkan kasus pertama. Rusia telah menutup sebagian perbatasan dengan Cina dan kini lebih dari 20.000 kasus dilaporkan, dengan 425 kematian.

1. Apa itu PHEIC?

Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau Darurat Kesehatan Global adalah deklarasi resmi dari WHO apabila ada risiko serius wabah atau epidemi yang mengancam berbagai negara dan diperlukan usaha bersama antarnegara untuk mengendalikannya. PHEIC, yang diucapkan sebagaimana kata “fakes” dalam bahasa Inggris, pernah dideklarasikan beberapa kali sebelumnya dan digunakan untuk membantu mengendalikan wabah penyakit.

2. Kapan WHO mendeklarasikan PHEIC sebelumnya?

PHEIC pertama kali dideklarasikan saat pandemi flu babi (H1N1) pada 2009. Sejak itu, telah ada empat kali PHEIC yang dideklarasikan, termasuk saat penyakit polio pada 2014, Ebola pada 2014, wabah Zika 2016, dan juga wabah Ebola yang masih terjadi pada 2019. Tentu juga ada beberapa waktu WHO memutuskan sebaliknya dan tidak menyatakan PHEIC, salah satunya pada 2018 dan 2019 ketika wabah Ebola, yang sekarang masih melanda, di Republik Demokratik Kongo dan epidemi MERS pada 2013.

Baru-baru ini, WHO menolak deklarasi PHEIC untuk kasus coronavirus baru pada 23 Januari 2020 karena pada saat itu risiko penyakit tersebut mewabah ke negara lain selain Cina dianggap rendah.

3. Mengapa WHO melakukan hal ini?

Penularan penyakit dari manusia ke manusia marak terjadi di luar Cina sejak minggu lalu. Karena penularan telah terjadi di berbagai negara, tingkat parahnya penyakit, dan kekhawatiran bagaimana mudahnya virus ini dapat ditularkan menyebabkan WHO mendeklarasikan PHEIC.

4. Apa yang akan berubah?

PHEIC sangat berfungsi sebagai ajakan untuk melakukan respons bersama bagi komunitas global. Ini menunjukkan bahwa kejadian ini merupakan ancaman kesehatan yang sangat serius. PHEIC akan memberikan WHO kemampuan untuk membantu meningkatkan upaya dalam mengendalikan wabah. Termasuk hal-hal seperti upaya koordinasi antar dan lintas negara, membuat saran perjalanan bagi wisatawan, dan meninjau langkah-langkah pengendalian penyakit di berbagai negara untuk membantu memastikan bahwa praktik kesehatan masyarakat terbaik telah digunakan, seperti penggunaan karantina atau penemuan kasus aktif.

Kendati demikian, penting untuk dicatat bahwa deklarasi ini tidak mengubah apa pun secara hukum, yang berarti bahwa tiap negara masih sepenuhnya memutuskan bagaimana mereka akan menangani keadaan darurat ini. PHEIC juga menunjukkan kepada orang-orang yang berada di negara terinfeksi wabah bahwa situasinya sangat serius dan dapat pula membantu membujuk mereka untuk mengikuti rekomendasi kesehatan masyarakat dari pihak berwenang.

Pada saat mendeklarasikan PHEIC, WHO juga mengeluarkan saran khusus untuk negara-negara yang terkena dampak wabah sebagaimana juga diperuntukkan untuk seluruh dunia. Sebagai contoh, beberapa rekomendasi WHO untuk Cina yakni: menerapkan strategi komunikasi risiko yang komprehensif untuk memberi tahu warga Cina tentang wabah; menerapkan pemantauan dan penyaringan orang-orang yang hendak meninggalkan Cina; dan membagikan data lengkap tentang semua kasus yang menimpa manusia di Cina.

Deklarasi ini juga mendesak Cina untuk mengidentifikasi sumber penyakit pada bintang yang ditularkan ke manusia dan menyebabkan wabah ini terjadi.

WHO juga menyarankan bahwa pembatasan pergerakan manusia dan barang selama wabah seringkali tidak membantu dan dapat menyebabkan efek negatif yang tidak diinginkan. Mereka juga menyarankan komunitas global untuk “memberikan dukungan kepada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah untuk mampu merespons wabah ini”.

Rizki Nur Fitriansyah menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,000 academics and researchers from 4,940 institutions.

Register now