Menu Close
Tidak ada yang bisa memutuskan apa yang harus dilakukan dengan tubuhmu kecuali kamu sendiri! Nina Maile Gordon/The Conversation, , CC BY-SA

Apakah perlu mencukur rambut kemaluan sebelum berhubungan seks?

Apakah perlu mencukur rambut vagina sebelum berhubungan seks? Anonim

Poin-poin penting

  • Sekitar 60% remaja putri mencukur rambut kemaluan mereka
  • Pornografi tidak mencerminkan keragaman perempuan
  • Jika kamu mencukur bulu kemaluanmu, gunakan cermin dan pisau cukur yang bersih
  • Mencukur sebelum berhubungan seks adalah pilihan kamu.

Mungkin sulit bagi anak perempuan dan perempuan untuk belajar bagaimana berhubungan dengan tubuh mereka karena hanya ada sedikit sumber daya yang tersedia untuk memandu kita secara tepat. Maka, tidak heran jika kamu mengajukan pertanyaan penting ini!

Sebelum kita melangkah lebih jauh, saya ingin mengklarifikasi bahwa rambut kemaluan tumbuh di dalam dan di sekitar vulva, bukan di dalam vagina. Vagina berada di bagian dalam. Berikut ini adalah gambar yang membantu tentang apa yang terjadi di bawah sana.

Meskipun saya tidak dapat memberi tahu apa yang harus kamu lakukan dengan rambut kemaluanmu (pada kenyataannya, tidak ada yang harus memberi tahu kamu apa yang harus dilakukan dengan tubuhmu), saya dapat memberi kamu beberapa informasi untuk membantu kamu membuat keputusan yang tepat. Jadi, mencukur atau tidak mencukur? Berikut adalah lima hal yang perlu dipertimbangkan.

1. Lebih dari separuh perempuan muda mencukur bulu kemaluan mereka

Sebuah penelitian terhadap perempuan muda Australia menemukan 60% dari mereka mencukur sebagian bulu kemaluannya, dibandingkan dengan 96% yang secara teratur mencukur bulu kaki dan ketiak. Meskipun mencukur bulu kemaluan menjadi lebih umum, hal ini masih belum lazim dilakukan seperti mencukur bulu kaki dan ketiak.

Hal ini mungkin memberi tahu kita sesuatu tentang tekanan sosial yang kita hadapi terkait bulu tubuh kita: semakin terlihat bulu tersebut, semakin besar kemungkinan kita untuk mencabutnya. Norma sosial tentang bulu tubuh terkadang dapat membuat pilihan terasa mustahil.

Namun, ada juga gelombang perempuan muda yang menggunakan media sosial untuk melawan tekanan-tekanan ini. Mereka merayakan keragaman dan perbedaan alamiah kita, dan merangkul hubungan mereka dengan bulu tubuh.

2. Ini adalah fashion

Seperti halnya rambut di kepala kita yang dapat berubah sesuai dengan mode dan tren, begitu juga dengan rambut kemaluan! Selama beberapa dekade terakhir, rambut kemaluan perempuan telah mengalami perubahan gaya yang dramatis.

Mode berkisar dari semak penuh pada 1970-an hingga “Brazilian” pada 1990-an, hingga yang lebih baru menuju tidak berbulu sama sekali, dibantu oleh teknologi baru seperti penghilangan bulu dengan laser. Ingatlah, di balik pekerjaan kecantikan kita, ada seluruh industri yang mengambil untung dari rasa tidak aman kita.

Ada banyak uang yang bisa dihasilkan (dan waktu yang dihabiskan untuk mencukur bulu). Nina Maile Gordon/The Conversation

3. Kemaluan dan pornografi

Budaya populer berpengaruh pada cara kita berpikir tentang tubuh perempuan. Dengan semakin tersedianya pornografi, anak muda semakin melihatnya sebagai representasi “normal” tentang bagaimana orang berhubungan seks. Mungkin kamu pernah melihat film porno sebelumnya dan berpikir, wow, apakah ini yang harus saya lakukan dan seperti apa penampilan saya saat melakukannya?

Ingat, film porno adalah sebuah pertunjukan dan sangat bergaya. Itu tidak mencerminkan dunia kita yang “nyata” dan bukan dunia Photoshop. Sebagai contoh, salah satu dari banyak alasan mengapa film porno cenderung menampilkan perempuan tanpa rambut kemaluan adalah karena hal ini memungkinkan kamera untuk menangkap bidikan grafis.


Read more: 'Are Kegel exercises actually good for you?'


4. Seks, infeksi menular seksual, dan mencukur

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mencukur rambut kemaluan dapat meningkatkan risiko terkena infeksi menular seksual. Salah satu alasannya adalah karena mencukur dapat menyebabkan robekan mikro pada lapisan atas kulit, yang dapat menyebabkan penumpukan dan penularan bakteri. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendukung klaim ini.

Jika ingin mencukur, gunakan cermin agar kamu dapat melihat apa yang kamu lakukan, dan berhati-hatilah di sekitar bibir luar vulva yang sering terjadi luka. Pastikan pisau cukur kamu bersih dan gunakan air hangat. Sebagai alternatif, kamu bisa memangkas rambut, atau melakukan waxing (meskipun hal ini dapat mempercepat pertumbuhan kembali rambut, tapi juga dapat menimbulkan risiko kesehatan lain seperti infeksi).


Read more: 'Is it normal for girls to masturbate?'


5. Menuntut otonomi tubuh!

Kita dibesarkan untuk menganggap vulva kita sebagai “bagian pribadi” kita, yang murni milik kita sendiri. Dunia di sekitar kita ikut memengaruhi apa yang kita lakukan dan rasakan terhadap tubuh kita. Apa yang kita lakukan dengan rambut kita juga tidak berbeda.

Rambut selalu menjadi tempat intervensi politik: apakah itu militer yang menerapkan disiplin dengan mencukur rambut laki-laki, atau “polisi tubuh” yang mengamanatkan bahwa rambut tubuh kurang dapat diterima oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Mendikte apa yang dilakukan seseorang dengan rambutnya sama saja dengan merampas otonomi tubuh mereka.

Salah satu cara untuk menegaskan kendali atas tubuh kita sendiri adalah dengan menyadari bahwa ide dan praktik yang tersedia bagi kita sebagai perempuan dan anak perempuan sering kali sudah menjadi kebiasaan sehingga jarang dipertanyakan.

Mempertimbangkan bagaimana beberapa perempuan muda menegosiasikan kembali feminitas mungkin merupakan awal yang baik. Dari sana, kamu bisa menegosiasikan praktik mana yang paling sesuai dengan nilai dan keyakinanmu, yang mungkin berubah seiring waktu. Dan sebagai jawaban langsung dari pertanyaan kamu, bercukur sebelum berhubungan seks adalah pilihan kamu!


Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,600 academics and researchers from 4,945 institutions.

Register now