Ebba Ossiannilsson, Te Herenga Waka — Victoria University of Wellington; Muhammad Zuhdi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, and Stephen Dobson, Te Herenga Waka — Victoria University of Wellington
Mahasiswa seharusnya merupakan klien utama perguruan tinggi. Tapi, kini kampus seringkali lebih tunduk pada tuntutan pemerintah dan industri.
Membangun budaya rasionalitas di kampus bisa membantu menegakkan asas penalaran dan kebenaran ilmiah, sekaligus mengurangi hoaks - bahkan yang rawan disebarkan oleh seorang profesor.
Kita sering mendengar dan membaca bagaimana kampus di Indonesia saling perang klaim tentang capaian pemeringkatan mereka. Mentalitas ini memiliki banyak masalah.
Pada episode SuarAkademai kali ini, kami berbicara dengan Carter Bing Andika, mahasiswa S3 di bidang kepemimpinan pendidikan untuk membedah fenomena salah jurusan di Indonesia.
Sejumlah mahasiswa baru Universitas Sumatera Utara (USU) mengikuti rangkaian orientasi universitas. Kampus merupakan fase penting bagi peserta didik dalam menentukan aspirasi karir mereka.
(ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Kementerian Pendidikan menyatakan hanya ada maksimal 20% lulusan perguruan tinggi yang bekerja sesuai program studinya. Apa yang menyebabkan fenomena ini, dan apa yang bisa dilakukan ke depannya?
Pada episode SuarAkademia kali ini, kami ngobrol dengan Slamet Thohari dari Universitas Brawijaya tentang minimnya dukungan dan akses pendidikan tinggi bagi penyandang disabilitas di Indonesia.
Untuk membedah peraturan menteri tentang penanganan kekerasan seksual di kampus yang belum lama ini diterbitkan, pada episode SuarAkademia kali ini, kami ngobrol dengan Lidwina Inge Nurtjahyo dari UI.
Saat ini, lebih dari 4.600 perguruan tinggi di Indonesia melayani total penduduk 270 juta jiwa.
(ANTARA FOT/Hendra Nurdiyansyah)
Saat ini ada banyak sekali kampus di Indonesia, tapi mayoritas memiliki kualitas pengelolaan yang buruk. Hanya segelintir dari ribuan kampus tersebut pada akhirnya mampu bersaing secara global.
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan unjuk rasa di kampus pada 2019.
Irsan Mulyadi/Antara Foto
Pembungkaman atas isu LGBT di kampus sudah berlangsung lama - paling tidak sejak era Orde Baru - dan sayangnya terus terjadi hingga kini. Namun, perlawanan tidak berhenti.
Tim kami melakukan survei terhadap 456 pimpinan universitas negeri dan swasta untuk menggali pandangan mereka tentang aspek apa saja yang perlu diperbaiki dari pengelolaan PTS di Indonesia.
Sebelum mengumkan rencana pembukaan kampus cabang di Indonesia, Monash University sebelumnya sudah memiliki kampus di Malaysia (gambar) dan China.
Shutterstock
Monash akan menjadi universitas asing pertama yang membuka kampus cabang di Indonesia. Namun akademisi terbelah, bagaimana dampaknya terhadap sektor pendidikan tinggi Indonesia?
Mahasiswi di Yogyakarta menuntut supaya Rancangan Undang Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) segera disahkan.
Shutterstock
Berbagai universitas mulai membuat pedoman atau SOP penanganan kekerasan seksual di kampus. Kami berbicara dengan dosen di balik SOP tersebut untuk mengetahui apa yang bisa dicontoh oleh kampus lain.
Kampus swasta bersaing dengan universitas negeri memperebutkan mahasiswa baru dan sumber daya.
William Potter/Shuttestock
Rata-rata biaya kuliah PTS sampai lulus di Indonesia dua kali lipat lebih mahal dibandingkan biaya kuliah di PTS Malaysia.
Maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi di kampus dikarenakan nihilnya perspektif gender dalam penyelesaian kasus kekerasan seksual baik di lingkungan akademik perguruan tinggi maupun aparat hukum.
www.shutterstock.com
Tidak adanya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan seksual inilah yang mengakibatkan tingginya kasus kekerasan seksual di universitas tinggi.
Mau jadi universitas kelas dunia, tapi citasi risetnya dikutip oleh diri sendiri.
Tama2u/Shutterstock
Adjunct Research Fellow Victoria University of Wellington; Head of the Quality Assurance Institute and Senior Lecturer, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta