Ladang Gilir Balik di antara rimbunan hutan dan kebun wanatani. Semuanya menjadi mozaik bentang alam yang turut menjaga kelestarian daerah tangkapan air Danau Sentarum.
(Rifky/CIFOR)
Elizabeth Linda Yuliani, Center for International Forestry Research – World Agroforestry (CIFOR-ICRAF) and Hasantoha Adnan Syahputra, Center for International Forestry Research – World Agroforestry (CIFOR-ICRAF)
Praktik ladang berpindah Gilir Balik justru berperan menjaga kelestarian lingkungan di Kalimantan Barat.
Elizabeth Linda Yuliani, Center for International Forestry Research – World Agroforestry (CIFOR-ICRAF) and Hasantoha Adnan Syahputra, Center for International Forestry Research – World Agroforestry (CIFOR-ICRAF)
Melihat lebih dekat tradisi ladang berpindah Gilir Balik yang sudah berlangsung selama ratusan tahun dan menopang kehidupan masyarakat Ngaung Keruh di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Seruan untuk memangkas subsidi bagi praktik pertanian yang tak berkelanjutan juga turut bergema di tingkat global.
Petani menyemprotkan cairan pestisida pada tanaman padi yang berusia 2,5 bulan, di Desa Branta Tinggi, Tlanakan, Pamekasan, Jawa Timur.
(Saiful Bahri/Antara)
Selain rentan terhadap perubahan iklim, pestisida tersebut justru menambah kerentanan ekonomi petani skala kecil lantaran sebagian besar modal bertani dihabiskan untuk membeli pestisida sintetis.
Sistem agroforestri (wanatani) kakao di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Danny Dwi Saputra
Sistem agroforestri berpotensi memberikan keuntungan ekonomi (diversifikasi pendapatan) dan lingkungan (diversitas pohon, cadangan karbon, lapisan serasah dan penyerapan air)