Kenaikan muka air laut, badai, dan gelombang tinggi membawa dampak di kawasan pesisir tanpa membeda-bedakan jenis kelamin. Konstruksi gender yang membuat dampak tersebut menjadi berbeda.
Warga menanti surutnya rob limpasan kenaikan air laut ke daratan di depan rumahnya di Desa Sidogemah Kecamatan Sayung Kabupaten Demak Jawa Tengah.
(Aji Styawan/Antara)
Jutaan warga diprediksi bakal bermigrasi karena terdampak perubahan iklim. Sayangnya, belum ada kebijakan khusus dari pemerintah yang mengatur fenomena migrasi iklim.
Kapal isap pasir laut di perairan Kepulauan Bangka Belitung.
(Jatam)
Jika dana “Loss and Damage” dapat dioperasionalkan, dalam hal apa saja pembiayaan tambahan tersebut dapat dimanfaatkan Indonesia? Berikut adalah beberapa saran.
Budi daya rumput laut di Nusa Lembongan, Bali.
Jean-Marie Hullot/Flickr
Karizki Hadyanafi, National Development Planning Agency (BAPPENAS); Bimo Dwisatrio, Centre for International Forestry Research, and Sandy Nofyanza, Centre for International Forestry Research
Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia berpotensi mendapatkan kredit karbon guna melindungi hutan bakau dan lamun yang terancam punah – yang sekarang menyimpan sekitar 17% “karbon biru” global.
Kerentanan abrasi semakin meningkat karena perubahan iklim.
Mangrove, seperti yang ada di Madgaskar, menyediakan banyak manfaat, seperti perlindungan dari badai dan pencegahan erosi pesisir.
(Louise Jasper/Blue Ventures)
Meskipun bernilai tinggi, laju penebangan mangrove cukup tinggi. Sebuah alat baru bertujuan untuk membantu komunitas menahan deforestasi mangrove dan memanfaatkan program dan pendanaan konservasi.
Pantai Copacabana di Rio Janiero, Brasil yang padat pengunjung.
R.M. Nunes/Shutterstock
Penetapan Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi maritim menjadi kesempatan untuk bisa melinduingi ekosistem mangrove di Bali yang merupakan salah satu penyerap karbon tebesar di dunia.
Warga Kemijen di pesisir Semarang membuat sendiri tembok penahan, biasa disebut talud, agar luapan Kalibanger tidak membanjiri perkampungan.
Tim Dokumentasi Kolektif Hysteria
Pesisir Semarang ambles dan warga di sana semakin miskin akibat bencana. Mereka tidak tinggal diam menghadapi banjir rob yang menghampiri sehari dua kali ke rumah-rumah mereka.