Pekerja migran asal Myanmar Chit Kaung, 21, terjebak selama 12 hari di kamarnya akibat pembatasan setelah ditemukan lebih dari 1000 kasus COVID-19 di asrama pekerja di Bangkok, Thailand, 22 Mei 2021.
ANTARA FOTO/REUTERS/Soe Zeya Tun/AWW/djo
Siradj Okta, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Semakin beranekaragam hewan dan tanaman di suatu daerah, maka semakin banyak koleksi sumber penyakit/patogen (virus, bakteri, dan jamur) yang terdapat di daerah tersebut.
Petugas kesehatan berjalan di antara pasien positif COVID-19 yang baru tiba di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, 5 Mei 2021.
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj
Pemadaman kebakaran kesehatan masyarakat selama pandemi hampir tidak mungkin dilakukan ketika alat utama untuk memadamkan api (vaksin) tidak tersedia selama 12 bulan pertama.
Siswa mencuci tangan saat akan masuk area sekolah dalam pembelajaran tatap muka di SMP Negeri Hindu 2 Sukawati, Gianyar, Bali, 23 Maret 2021.
Bagaimana kita bisa menghadapi COVID-19 ini saat sudah menjadi endemik bergantung dengan seberapa bagus vaksin dan penanganannya.
Pelacakan orang-orang yang baru tiba dari luar negeri harus ditingkatkan untuk mendeteksi varian baru virus corona. Calon penumpang di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatera Selatan, 2 Maret 2021.
ANTARA FOTO/Feny Selly/wsj.
Pemerintah harus meningkatkan pendeteksian pada pada warga negara asing dan warga negara Indonesia yang baru tiba dari perjalanan luar negeri dan terkonfirmasi positif COVID-19.
Pandemi berimbas baik dan buruk bagi lingkungan hidup, untuk Indonesia dan global.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai dari level rukun tetangga dimulai di pemukiman Kota Bandung, Jawa Barat, 3 Februari 2021.
ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa
COVID-19 telah ditemukan pada hewan peliharaan, di kebun binatang dan cerpelai liar di Utah. Mengawasi COVID-19 pada binatang liar penting bagi hewan dan manusia, keduanya berisiko tertular virus.
Kawanan kelelawar terbang keluar dari gua di dekat Phnom Sampeau, Kamboja.
S. Shankar/Wikipedia, CC BY-SA
Virus kelelawar yang ditemukan satu dekade yang lalu di Kamboja mengindikasikan bahwa penjualan trenggiling tetap menjadi penjelasan yang kredibel terkait awal mula pandemi COVID-19.
Sekitar 6 juta orang mengalami efek gangguan indera penciuman karena COVID-19
Pekerja menyiapkan tempat isolasi pasien COVID-19 di Gedung Balai Latihan Kesenian Jakarta Pusat, 23 Januari 2021, seiring melonjaknya kasus positif COVID-19 di Ibu Kota.
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww
Ketika angka keterisian tempat tidur rumah sakit telah di atas 85%, maka operasional dan kualitas layanan rumah sakit akan terganggu.
Tenaga kesehatan menunjukkan kartu vaksinasi COVID-19 setelah disuntik vaksin di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, 15 Januari 2021.
ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp
Individu mesti didorong untuk mengutamakan kesejahteraan bersama di atas kepentingan sendiri dengan cara mengorbankan kebebasannya untuk memilih tindakan pencegahan agar program vaksinasi berhasil.
Relawan petugas Dinas Kesehatan dan Dinas Perdagangan berkampanye pentingnya pakai masker untuk cegah COVID-19 di Pasar Legi, Solo, 4 Januari 2021.
ANTARA FOTO/Maulana Surya/hp
Cepat-lambatnya pandemi ini dikendalikan bukan tergantung pada vaksin saja, tapi juga pada komitmen terhadap pelaksanaan kebijakan pengendalian yang sudah ada.
Perawat beristirahat dengan mengenakan alat pelindung diri di Instalasi Gawat Darurat khusus COVID-19 di RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, 5 Juni 2020.
ANTARA FOTO/FB Anggoro/pras
Setelah hampir setahun perang melawan COVID-19, penyebab tingginya angka kematian tenaga kesehatan menjadi jauh lebih kompleks.
Petugas tenaga kesehatan bersiap untuk didekontaminasi usai bertugas di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, 12 November 2020.
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz
Dalam situasi tertentu seperti pandemi, negara boleh membatasi hak-hak individu seseorang atau suatu masyarakat, dengan tujuan untuk mencegah kerugian (harm) bagi masyarakat secara umum.
Relawan mengkampanyekan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 di Jalan Slamet Riyadi, Solo, 26 November 2020.
ANTARA FOTO/Maulana Surya/nz
Peran pemerintah daerah saat ini menjadi kunci utama untuk menekan angka kematian di daerahnya masing-masing. Masyarakat juga harus ikut mengimplementasikan kebijakan responsif.
Relawan Satuan Tugas Jaga Tangga RW mengantar makanan untuk 106 warga yang menjalani karantina di Bumi Laweyan, Solo, Jawa Tengah, 27 Oktober 2020.
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/hp
Penderitaan akibat COVID-19 banyak dialami manusia, bagaimanakah memaknai hidup yang sedang dalam penderitaan? Pemikiran Viktor E Frankl dapat diterapkan.
Tenaga kesehatan menjemur pelindung wajah yang telah didekontaminasi di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta 12 November 2020.
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz
Mora Octavia, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Untuk mengurangi risiko penularan virus melalui rongga mulut, kita bisa mencegahnya dengan mengurangi jumlah virus di rongga mulut dan menurunkan potensi penyebaran virus dari dan ke rongga mulut.
Peneliti The Cochrane Collaboration; Associate Professor, School of Medicine dan Institute of Research, Development, and Innovations, International Medical University (IMU) Malaysia