Menu Close

Tips Valentine dari Abad Pertengahan

Gambar sepasang kekasih merayakan valentine abad pertengahan
Pasangan kekasih dalam Codex Manesse abad ke-14 (Cod. Pal. germ. 848, f. 249v). Universitätsbibliothek Heidelberg, CC BY-SA

Jika kita meminta seseorang untuk menjadi pasangan Valentine sebelum abad ke-14, mereka mungkin akan berpikir kita gila.

Selama Abad Pertengahan, ada dua santo bernama Valentine yang dimuliakan pada tanggal 14 Februari. Kedua Valentine itu seharusnya adalah pendeta Kristen yang melanggar pejabat Romawi yang akhirnya memenggal kepala mereka. Namun, ada sedikit legenda awal dari salah satu santo yang menunjukkan karir yang sangat sukses sebagai asisten Cupid. Jadi saya tidak akan meminta saran ke mereka.

Mungkin Geoffrey Chaucer yang menjadikan hari Valentine penting. Dalam puisi Parliament of Fowls, Chaucer membayangkan dewi Alam yang memasangkan semua burung pada “hari Seint Valentynes ”.

Yang pertama adalah elang ratu. Dia mendapat rayuan panjang lebar dari burung pemangsa yang mulia. Ini yang sangat mengganggu bebek, burung kukuk, dan burung lainnya:

‘Ayo!’ teriak mereka, ‘Aduh, kamu kami tersinggung! Kapan permohonan terkutukmu akan berakhir?’

Dua burung untuk hari Valentinede
Ini memikat. Rick Carey/Shutterstock

Amid impatient squawks rivalling our very own Prime Minister’s Questions (“Kek kek! kokkow! quek quek!”), the she-eagle can’t decide which suitor most deserves her love. So she resolves to keep ’em keen till the following year.

Di tengah teriakan tidak sabar, elang betina tidak dapat memutuskan pelamar mana yang paling layak untuk dicintainya. Jadi dia memutuskan untuk membuat mereka tetap tertarik sampai tahun berikutnya.

Mengapa Chaucer memilih tanggal di bulan Februari untuk cerita cinta burung-burung ini? Burung-burung Inggris tidak sepenuhnya bersuara saat ini, bahkan di tengah pemanasan global. Mungkin dia sedang memikirkan St Valentine yang tidak jelas yang dirayakan di Genoa pada bulan Mei. Namun, perayaan Valentines pada 14 Februari lebih dikenal, dan itulah tanggal yang melekat. Tentu saja, jika sudah menyangkut masalah hati, kita hampir tidak bisa mengharapkan alasan untuk menang.

Fiksi menjadi fakta

Namun, asal-usul yang suram tidak menjadi masalah terlalu lama. Pada pergantian abad ke-15, burung-burung tadi bukanlah satu-satunya yang bernyanyi sepenuh hati pada hari Valentine.

Menurut piagam pendiriannya, sebuah perkumpulan yang dikenal sebagai “Court of Love” (Pengadilan Cinta) didirikan di Prancis pada tahun 1400 untuk mengalihkan perhatian dari serangan wabah yang hebat. Dokumen yang aneh ini menetapkan bahwa setiap tanggal 14 Februari: “ketika burung-burung kecil melanjutkan nyanyian manis mereka”, para anggota harus bertemu di Paris untuk makan malam yang mewah. Tamu laki-laki harus membawakan lagu cinta dari komposisi mereka sendiri untuk dinilai oleh panel yang semuanya perempuan. Nampaknya, ini membutuhkan lebih banyak usaha daripada yang diminta Tinder.

Pengadilan cinta di abad pertengahan
Detail miniatur abad ke-15 yang menggambarkan pengadilan cinta alegoris (Royal 16 F II, f. 1) British Library

Tidak ada bukti bahwa Pengadilan Cinta diadakan sesering yang direncanakan (piagamnya mengatur pertemuan bulanan selain perayaan 14 Februari). Akan tetapi, sepertinya itu juga bukanlah fiksi puitis murni. Pada akhirnya, jumlah peserta mencapai 950 atau bahkan lebih. Mereka mewakili cukup banyak lapisan masyarakat, dari raja Prancis hingga petite bourgeoisie (kelas menengah bawah). Romansa hari Valentine tidak lagi hanya untuk elang.

Festival cinta 14 Februari saat ini mungkin merupakan hasil dari sekelompok lelaki dan perempuan abad pertengahan yang berdasarkan seni. Jika demikian, mimikri mereka belum tentu naif. Dengan mementaskan ritual pacaran burung yang paling puitis, Parliament of Fowls Chaucer mendorong audiensnya untuk merenungkan perbedaan antara pacaran “artistik” mereka dan yang “alami” dari burung. Teks seperti ini membantu audiens abad pertengahan memahami identitas mereka sebagai produk artefak budaya. Dalam hal ini, mereka masih dapat membantu kita hari ini.

Empat tips Abad Pertengahan

Seorang lelaki memberi hadiah cinta valentine
Di peti abad ke-14 ini, seorang lelaki menyerahkan hatinya kepada Lady Love. The Metropolitan Museum of Art (www.metmuseum.org)

Pada catatan yang lebih praktis, literatur Abad Pertengahan dapat membantu jika kita belum menemukan hadiah untuk seseorang yang spesial di hari Valentine ini. Lupakan perhiasan mencolok; berikut adalah beberapa hal penting terkait cinta yang tidak membutuhkan banyak biaya

  1. Ingin menyalakan kembali percikan cinta dalam hubungan Anda? Dalam buku abad ke-12 Art of Courtly Love, Andreas Capellanus, menyarankan untuk membelikan pasangan sebuah wastafel. Siapa yang butuh parfum mahal ketika mencuci dengan baik dapat membantu?

  2. Bagaimana dengan mempersonalisasi beberapa pakaian kekasih? Tambahkan sebuah pengencang yang cara melepasnya hanya diketahui pasangannya sendiri. (Lihat kisah abad ke-12 oleh Marie de France untuk contoh pakaian yang dimaksud).

  3. Sebagai alternatif, daur ulang salah satu baju lama kekasih dengan menjahit helaian rambut Anda ke dalamnya. Untuk menilai dari reaksi Alexander dalam romansa abad ke-12 Cligés yang ditulis oleh Chrétien de Troyes, mereka tidak akan pernah mau untuk memakai apapun. (Bajunya hanya boleh dicuci dengan tangan).

  4. Dan jika hal di atas sepertinya tidak cukup berhasil, kita selalu dapat mengambil selebaran dari buku Le Chastelain de Couci, yang (menurut biografi abad ke-13) benar-benar memberikan hatinya untuk kekasihnya. (Hati-hati dengan efek samping yang tidak diinginkan).

Tip utama: berikan sedikit konteks sastra dan sejarah dengan hadiah di atas dan bahkan ada kemungkinan pasangan kita tidak akan melihat kita sebagai seseorang yang berasal dari abad pertengahan.


Zalfa Imani Trijatna dari Universitas Indonesia menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,600 academics and researchers from 4,945 institutions.

Register now