Foto oleh David Clode dari Unsplash
Kekacauan tata kelola seperti itu tidak saja berakibat buruk bagi kelangsungan konservasi, tetapi juga merusak reputasi pariwisata kita sebagai destinasi yang berkualitas rendah.
Pulau Padar di TN Komodo.
(Fajruddin Mudzakkir/Unsplash)
Pengembangan pariwisata yang terlalu bertumpu pada tarif berpotensi mengurangi akses kunjungan masyarakat baik lokal maupun mancanegara.
Max Letek/Unsplash
Penentuan status suatu spesies harus dilandasi bukti ilmiah yang kuat dengan kriteria yang ketat.
Komodo dipertontonkan secara ilegal di kebun binatang.
Anna Kucherova/Shutterstock
Tuntutan hukum ini mirip dengan upaya legal melawan kerusakan yang ditimbulkan oleh perusahaan tembakau.
ANTARA/Widodo S. Jusuf/ss/nz/10
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan TN Komodo: data lengkap, keterlibatan masyarakat dan komunikasi efektif.
Sulawesi, bagian dari wilayah biogeografi Wallacea, memiliki beberapa spesies tarsius—makhluk kecil bermata besar yang lebih mirip kodok mamalia yang tinggal di pohon daripada monyet.
Ondrej Prosicky/www.shutterstock.com
Wallacea, di Indonesia bagian tengah, adalah area yang penuh keajaiban, sebuah laboratorium hidup untuk mempelajari evolusi.