Banyak berita yang menyesatkan, mulai dari Virus Korona hingga perubahan iklim.
Disiplin ilmiah, gaya jurnalistik
Artikel-artikel mengenai jurnalisme
Menampilkan 21 - 33 dari 33 artikel
Penangkal dari beredarnya informasi yang keliru ini adalah menyajikan berita secara bijaksana dan dapat dipercaya, ditulis dengan jelas dan mudah dipahami, sehingga ia dapat meyakinkan pembaca.
Media daring gagal berfungsi sebagai alat kontrol sosial dengan membangun empati terhadap korban; media justru memperbesar objektifikasi.
Komunikasi yang baik tentang perubahan iklim membutuhkan lebih dari sekadar pesan-pesan yang memperingatkan dampak menakutkan dari semakin panasnya planet Bumi.
Jurnalis harus mengomunikasikan bukti penelitiannya, tanpa mengurangi minat atau kemudahan membaca - tetapi, masyarakat membutuhkan akurasi.
Kerusuhan pasca pemilihan di Jakarta, mendorong Indonesia untuk membatasi akses media sosial. Tetapi ini bisa menghambat informasi terverifikasi dari media yang kredibel untuk menjangkau publik.
Kasus Maria Ressa penting karena pemerintah semakin menggunakan “aturan hukum” untuk membungkam karya jurnalis yang sah.
Wartawan Filipina Maria Ressa menghadapi kampanye pelecehan online yang dirancang untuk mendiskreditkan dan membungkamnya.
Memakai pendekatan agresif dalam komunikasi sains berkemungkinan mengurangi kredibilitas ilmuwan di mata orang awam.
Jika sebuah media ingin berhasil sebagai sebuah produk layanan, satu hal terpenting yang bisa dilakukannya adalah mendengarkan pembacanya.
Sudah jelas bahwa kesadaran yang lebih besar dari potensi risiko bekerja dengan konten online berbahaya diperlukan baik di universitas maupun di ruang redaksi
Tata bahasa punya andil dalam laporan mengenai kekerasan. Penggunaan kalimat aktif atau pasif kunci penggambaran siapa yang salah, dan yang paling penting gambaran akurat mengenai apa yang terjadi.
Sebuah buku baru tentang ‘kekuatan baru’ bisa membantu kita memahami perubahan di bidang jurnalisme seperti meningkatnya kolaborasi dan penggunaan teknologi digital untuk jurnalisme investigas
Kontributor teratas
-
PhD student at the School of Journalism, Media, and Communication, University of Sheffield
-
Pengajar dan Peneliti Kebijakan Media di Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta
-
Reader in Cultural Geography and Communications, University of Westminster
-
Global Director of Research, International Center for Journalists (ICFJ) and Research Associate, Reuters Institute for the Study of Journalism (RISJ), University of Oxford
-
Reader in International Journalism, City, University of London
-
Lecturer, Indonesian Studies, School of Humanities and Social Sciences, Deakin University
-
Rodney Tiffen adalah Sahabat The Conversation.
Emeritus Professor, Department of Government and International Relations, University of Sydney
-
Ellis N. Brandt Professor of Public Relations, Michigan State University
-
Professor of Information Systems, Michigan State University
-
Assistant Professor of Communication and Social Influence, Temple University
-
Assistant Professor of Public Relations, Northern Illinois University
-
Co-director Centre for Media Transition, Professor of Journalism Practice, University of Technology Sydney
-
Associate Professor, School of Educational Psychology and Counselling, Faculty of Education, Monash University
-
Lecturer at the School of Communication, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
-
Senior Lecturer, Department of Media and Communication, La Trobe University
