Pemerintah belum menyediakan data terbuka yang memuat pelaporan jumlah tenaga kesehatan yang terinfeksi virus corona dalam 70 hari terakhir, setelah pengumuman kasus pertama.
Sebuah bagian besar dari hutang pemerintah Indonesia untuk memerangi COVID-19 adalah sebuah hutang 50 tahun dalam dolar AS. Ini bisa menjadi sebuah masalah besar di dekade yang akan datang.
Pandemi bukanlah kejadian alami melainkan disebabkan kegagalan penerapan sistem kesiapsiagaan sedari awal. Bahkan untuk mengakhirinya pun tidak lepas dari tensi politik global.
Pemerintah perlu secara terbuka dan transparan menyampaikan data jumlah pemeriksaan PCR dan lamanya waktu pemeriksaan untuk setiap provinsi dan kabupaten/kota untuk membuat kurva epidemi.
Derita penyandang talasemia mayor yang butuh transfusi darah setiap bulan di tengah pandemi Covid-19 karena menipisnya persediaan darah di PMI dan berkurangnya pendonor darah.
Dengan pengendalian infeksi di tingkat rumah sakit dan pemberian pelayanan yang efektif akan lebih terkontrol pada akhirnya akan meningkatkan keselamatan pasien dan tenaga kesehatan.
Ika Krismantari, The Conversation and Nashya Tamara, The Conversation
Masyarakat saling membantu selama pandemi berlangsung lewat galang dana dan produksi masker. Pemerintah perlu mendukung inisiatif sosial ini agar bantuan bisa terus bertahan hingga pandemi selesai.
Dalam masa krisis seperti saat ini, negara-negara di dunia seharusnya bukannya malah menyalahkan satu sama lain, tapi justru saling memupuk kerja sama yang lebih kuat di tingkat internasional.
Pemerintah kecamatan, kabupaten, dan provinsi harus mengidentifikasi bangunan dengan aula besar, atau bahkan rumah-rumah penduduk dengan ukuran besar untuk mengkarantina semua kasus ODP, OTG dan +RT.
Peneliti The Cochrane Collaboration; Associate Professor, School of Medicine dan Institute of Research, Development, and Innovations, International Medical University (IMU) Malaysia
Postdoctoral Research Fellow, Department of Health Economics, Wellbeing and Society, National Centre for Epidemiology and Population Health, Australian National University