Proyek ekskavasi gua Makpan di pantai barat daya Alor pada pertengahan 2016 berhasil menemukan bukti baru bahwa manusia menetap di pulau Alor, Nusa Tenggara Timur, sekitar 43 ribu tahun yang lalu.
Kampus-kampus dari kawasan Wallacea siap bekerja sama dengan perguruan tinggi di dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kualitas riset di kawasan ini.
Tanpa upaya perlindungan serius, hutan-hutan di Wallacea dapat berubah menjadi gurun-gurun. Warna-warni terumbu karang dapat berbalik menjadi kuburan bawah laut yang tak lagi dihuni makhluk perairan.
Kisah penemuan ‘hobbit’ di Indonesia yang merubah wawasan tentang jejak evolusi manusia
Padad episode ini, kami berbicara dengan Thomas Sutikna, arkeolog di University of Wollongong, Australia yang juga merupakan salah satu anggota tim legendaris yang menemukan Homo floresiensis.
Pada masa transisi dari zaman Pleistosen menuju zaman Holosen, suhu permukaan bumi mengalami perubahan besar. Hal ini memaksa manusia prasejarah di Indonesia untuk mengubah pola perburuan mereka.
Sebuah lebah berukuran ibu jari manusia yang pertama kali dideskripsikan di era Victoria, yang terakhir ditemukan pada 1981. Lebah raksasa Wallace hampir punah.
Lebih dari seribu penduduk lokal telah membantu Alfred Russel Wallace selama delapan tahun perjalanannya mengumpulkan spesimen hewan di kepulauan Melayu.
Temuan Wallace di Hindia Belanda menjadi dasar teori evolusi
Hanya di Sulawesi terjadi hibridisasi binatang. Keanekaragaman hayati di Indonesia bagian tengah mengukuhkan bahwa bumi nusantara adalah laboratorium hidup terbaik untuk mempelajari evolusi di dunia.
Ornamen dari tulang dan gigi yang ditemukan di gua di Sulawesi memperkaya pengetahuan kita mengenai budaya dan tradisi manusia-manusia yang paling awal mendiami wilayah Asia Tenggara.
Hasil Wallace selama ekspedisi dan karya tulis ilmiahnya yang dihasilkannya mungkin akan sangat miskin bila tanpa bantuan dari Ali, asisten dari Melayu.