Apa yang terjadi pada semua konten yang diunggah di platform media sosial dan blog — seperti MySpace dan LiveJournal — lebih dari dua dekade lalu?
(Shutterstock)
Pengguna media sosial dan platform penerbitan telah menghasilkan data dalam jumlah besar. Data ini bersifat online setelah platform telah lama berhenti digunakan dan dapat memengaruhi kehidupan orang.
Penelitian eksperimental baru mengungkap gaya berjejaring sosial yang berbeda antara individu, dan ini berkaitan dengan persepsi hubungan sosial yang berbeda.
Teknologi justru bisa jadi batu sandungan bagi upaya orang-orang untuk mencari kesamaan dan jalan tengah.
(Johanna Svennberg/iStock via Getty Images)
Mastodon adalah perangkat lunak sumber terbuka yang memungkinkan jaringan media sosial terdesentralisasi. Ini beroperasi secara berbeda dari platform media sosial milik perusahaan yang umum digunakan.
Setelah mengakuisisi Twtter, Elon Musk mengusulkan bahwa pengguna bisa ‘membeli’ lencana verifikasi dengan harga hanya US$8. Sistem yang problematis ini akan punya konsekuensi yang luas.
Pembatasan misinformasi COVID-19 di Twitter telah dinonaktifkan.
Foto AP/Jeff Chiu
Jika Twitter bubar, akan banyak sumber data berharga dan metode berbagi informasi yang akan turut hilang. Padahal banyak aktivis, jurnalis, petugas kesehatan umum, hingga ilmuwan mengandalkan hal ini.
Belajar dari akuisisi Twitter, Elon Musk memberi contoh apa yang tak boleh ditiru dalam perubahan organisasi.
Ezhan Javed/flickr
Internet dianggap sebagai teknologi pembebasan dan dituduh merusak demokrasi. Penelitian menunjukkan anggapan dan tuduhan tersebut ada benarnya.
Gejolak di internal markas Twitter memicu adanya kemungkinan migrasi massal pengguna platform tersebut. Apa yang akan terjadi jika orang berbondong-bondong meninggalkan Twitter?
(AP Photo/Jeff Chiu)
Gejolak di Twitter membuat banyak komunitas ingin hengkang. Tapi, riset menemukan suatu komunitas tidak akan bisa sepenuhnya sukses memindahkan jejaring mereka dari satu platform ke platform lain.
Narsisisme di kalangan kaum muda tak hanya berupa aktivitas keranjingan swafoto, tapi juga bisa muncul dalam bentuk ekspresi atau terkadang fanatisme kelompok keagamaan.
Istilah atau tagar ‘#healing’ semakin populer di kalangan anak muda dan netizen Indonesia untuk menggambarkan jalan-jalan atau mengunggah foto liburan di media sosial.
Akibat regulasi iklan rokok yang masih lemah di platform besutan Meta, para pengguna muda menjadi sasaran empuk para produsen untuk promosi rokok elektrik mereka.
Assistant Professor of Communication Studies College of Arts and Sciences Department of Languages, Literature, and Communication Studies, Northern State University