Jika Twitter bubar, akan banyak sumber data berharga dan metode berbagi informasi yang akan turut hilang. Padahal banyak aktivis, jurnalis, petugas kesehatan umum, hingga ilmuwan mengandalkan hal ini.
Penduduk diminta lagi mengenakan masker di ruang terbuka seiring meningkatnya kasus COVID-19. Warga pakai masker bersiap menyeberang di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, 24 Juni 2022.
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc
Klara Esti, Centre for Innovation Policy and Governance dan Anesthesia Novianda, Centre for Innovation Policy and Governance
Belajar dari penanganan pandemi COVID-19, transformasi digital pelayanan publik sektor kesehatan perlu ditopang oleh tata kelola data yang baik. Tanpanya, janji kemudahan akses akan sulit terpenuhi.
Aksi peduli pemilu di depan gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Fanny Octavianus/Antara Foto
Istilah “big data” tidak hanya tereduksi, namun juga secara tidak langsung telah disalahgunakan demi memuluskan kepentingan politik yang bertentangan dengan undang-undang.
Tata kelola data yang baik melibatkan sinergi antara teknologi, proses (prosedur) dan manusia.
Warga menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk pelacakan COVID-19 di kawasan Bundaran HI, Jakarta, 1 Agustus 2021. Aplikasi ini mengumpulkan data dari para penggunanya.
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.
Namun yang menjadi persoalan adalah banyak masyarakat justru tidak mempelajari atau memahami kebijakan kerahasiaan, termasuk bagian syarat dan kondisi yang berhubungan dengan penggunaan data pribadi.
Sebagai ruang publik baru, media sosial memiliki data penting bukan saja untuk penelitian ilmiah, tapi juga agar peneliti dapat terlibat mengatasi berbagai permasalahan di masyarakat.
Pengunjung berjalan di kawasan Mal Margocity pada hari pertama pembukaan kembali pusat perbelanjaan di Depok, Jawa Barat.
ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.
Dengan jumlah kasus yang masih tinggi, pemerintah seharusnya tidak terburu-buru mengimplementasi new normal, terutama di wilayah dengan tingkat penyebaran virus yang masih tinggi (zona merah)
Belum banyak tenaga kesehatan yang menggunakan data ponsel untuk membuat keputusan medis.
www.shutterstock.com
Apabila Anda membawa gawai ke mana-mana, data yang terekam dapat digunakan untuk membuat gambaran yang menyeluruh mengenai kesehatan Anda–dan mengirim peringatan apabila kesehatan Anda memburuk.
Seringkali nilai dari sains data terletak pada pekerjaan mengabungkan banyak titik tersebut.
Shutterstock
Sebuah surel dari Aleksandr Kogan menjelaskan apa yang dapat diungkap data Facebook mengenai Anda, dan apa yang bisa dilakukan seorang data scientist dengan informasi tersebut.
Melacak perilaku untuk menarik kesimpulan.
GarryKillian/Shutterstock
Meningkatnya investasi asing dalam ekonomi digital menunjukkan bahwa sudah saatnya ada diskusi nasional untuk memastikan warga tidak dieksploitasi.
Pada akhirnya, dengan penelitian sosial berbasis internet, ilmuwan akan dapat memahami manusia lebih dari manusia tersebut memahami diri mereka sendiri.
Montri Nipitvittaya/www.shutterstock.com