Burung liar seperti pelikan dan bebek terinfeksi – dan mati karena – strain baru flu burung dan telah menyebarkannya ke hewan ternak di seluruh dunia.
Klebher Vasquez/Anadolu Agency melalui Getty Images
Virus kelelawar yang ditemukan satu dekade yang lalu di Kamboja mengindikasikan bahwa penjualan trenggiling tetap menjadi penjelasan yang kredibel terkait awal mula pandemi COVID-19.
Memburuknya kondisi alam memiliki pengaruh yang besar terhadap kesehatan manusia. Timbulnya berbagai pandemi selama ini sering diakibatkan praktik perusakan hutan dan penangkapan hewan liar.
Sebuah ladang kelapa sawit di Malaysia.
Shutterstock/Stockcreations
Hutan merupakan penyangga yang esensial di antara manusia dan kehidupan liar — dan virus yang mereka bawa. Agrikultur global menghancurkan hutan, merusak biodiversitas, dan membahayakan manusia.
Campur tangan manusia terhadap lingkungan dapat meningkatkan ancaman penyakit, seperti COVID-19. Namun, bersentuhan dengan alam juga bisa menjadi solusi untuk pandemi ini.
Praktik pengelolaan lahan dan satwa yang tidak ramah lingkungan berpotensi memunculkan penyakit baru pegari.
Mariana Bazo/Reuters
Mengingat kemunculan wabah melibatkan interaksi berbagai elemen alam, kebijakan yang memungkinkan integrasi berbagai sektor diperlukan untuk menjaga kesehatan masyarakat dan alam.
Seorang perempuan Amerika Serikat terinfeksi cacing parasit yang biasanya hinggap di dalam tubuh sapi. Bagaimana bisa?
Shutterstock
Maître de Conférences (HDR) à Sorbonne Université, ISYEB - Institut de Systématique, Evolution, Biodiversité (CNRS, MNHN, SU, EPHE, UA), Muséum national d’histoire naturelle (MNHN)