Otak yang stres dan lelah akan cenderung ‘overthinking’. Orang yang suka berpikir mendalam, rentan terhadap kecemasan, dan orang yang merasakan emosi mendalam juga cenderung berpikir berlebihan.
Obrolan grup dapat menjadi tempat kegembiraan, solidaritas, dan perlindungan. Namun hal ini juga dapat menyita waktu dan menimbulkan perasaan cemas dan khawatir.
Anak-anak dengan gangguan kecemasan lebih berkemungkinan untuk absen dari sekolah dan meraih nilai akademik yang lebih rendah ketimbang teman-teman mereka yang tidak mengalami gangguan kecemasan.
Pengalaman traumatis (biasanya berupa rasa malu atau kekalahan) membuat banyak orang di seluruh dunia memutuskan hubungan sosial dan menarik diri dari masyarakat. Inilah hikikomori.
Riset baru menunjukkan banyak anak muda melaporkan rasa lega sesaat setelah tindakan self-harm. Tapi ada cara-cara untuk membantu remaja menggantikan perilaku melukai dengan kebiasaan yang sehat.
Jolanta Burke, RCSI University of Medicine and Health Sciences
Penelitian menunjukkan hari Minggu adalah hari yang paling tidak menyenangkan dalam seminggu – jadi tidak heran jika banyak dari kita merasa cemas pada hari Minggu malam.
Riset kami menemukan bahwa banyak remaja Indonesia berusia 16-24 tahun mengalami gejala gangguan mental akibat fase hidup yang penuh dengan tantangan dan perubahan.
Penderitaan akibat COVID-19 banyak dialami manusia, bagaimanakah memaknai hidup yang sedang dalam penderitaan? Pemikiran Viktor E Frankl dapat diterapkan.
Merasa seperti Anda menghadapi terlalu banyak hal yang tidak diketahui terkait pandemi? Membingkai ulang apa artinya tidak tahu dapat membantu Anda memutuskan hubungan ketidakpastian-kecemasan.
Penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang tinggal di daerah paling miskin memiliki kemungkinan 51% lebih besar mengalami depresi daripada mereka yang tinggal di daerah yang tidak kekurangan.