Indonesia masih mengandalkan proses kerja manual dalam mengelola pertaniannya. Digitalisasi perlu diperkuat demi mencegah penurunan produktivitas dan ancaman kerawanan pangan.
Wakil tim sukses calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 2, Grace Natalie, mengkalim kita kekurangan lahan pertanian dan terancam krisis pangan. Tepatkah pernyataannya?
Adrianus Eryan, Indonesian Center for Environmental Law (ICEL)
Pertanyaan ini penting agar kegagalan proyek pertanian skala besar di era Orde Baru tidak terulang. Proyek ini mendegradasi rawa gambut sekaligus memicu kebakaran hebat pada akhir dekade 1990-an.
Sebelum “hegemoni” beras, masyarakat suku Tolaki mengenal tanaman sagu sebagai bahan pangan pokok. Sayangnya, politik pangan membuat sagu perlahan-lahan tersisihkan.
Hasil pertemuan Jokowi dengan Putin dan Zelenskky bagi kepentingan global memang belum jelas, tapi paling tidak, dapat mengakomodir kepentingan domestik Indonesia – serta Jokowi sendiri.
Berbagai program terkait diversifikasi pangan yang sudah dilaksanakan sejak lama oleh pemerintah seharusnya dapat dilaksanakan secara konsisten dan diperbesar sasaran dan volume kegiatannya.
Pemerintah semestinya mendukung relokalisasi sistem pangan agar masyarakat setempat memiliki kuasa mengembangkan sistem pangan sendiri sesuai karakteristik kaum masing-masing.