Ebba Ossiannilsson, Te Herenga Waka — Victoria University of Wellington; Muhammad Zuhdi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, and Stephen Dobson, Te Herenga Waka — Victoria University of Wellington
Mahasiswa seharusnya merupakan klien utama perguruan tinggi. Tapi, kini kampus seringkali lebih tunduk pada tuntutan pemerintah dan industri.
Membangun budaya rasionalitas di kampus bisa membantu menegakkan asas penalaran dan kebenaran ilmiah, sekaligus mengurangi hoaks - bahkan yang rawan disebarkan oleh seorang profesor.
Kita sering mendengar dan membaca bagaimana kampus di Indonesia saling perang klaim tentang capaian pemeringkatan mereka. Mentalitas ini memiliki banyak masalah.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Cina menggunakan beasiswa kuliah untuk membentuk pandangan politik para santri dan pelajar Muslim Indonesia terkait isu seperti diskriminasi terhadap minoritas Uyghur di Xinjiang, Cina.
(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Cina menggunakan beasiswa kuliah untuk membentuk pandangan politik para santri Indonesia terkait isu seperti diskriminasi terhadap minoritas Uyghur.
Pada episode SuarAkademai kali ini, kami berbicara dengan Carter Bing Andika, mahasiswa S3 di bidang kepemimpinan pendidikan untuk membedah fenomena salah jurusan di Indonesia.
Perempuan menghadiri kelas di Universitas Indonesia yang memotivasi mereka untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/kye/17
Banyak perempuan Indonesia ingin menempuh pendidikan tinggi, tapi hambatan struktural menghadang langkah mereka
Sejumlah mahasiswa baru Universitas Sumatera Utara (USU) mengikuti rangkaian orientasi universitas. Kampus merupakan fase penting bagi peserta didik dalam menentukan aspirasi karir mereka.
(ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Kementerian Pendidikan menyatakan hanya ada maksimal 20% lulusan perguruan tinggi yang bekerja sesuai program studinya. Apa yang menyebabkan fenomena ini, dan apa yang bisa dilakukan ke depannya?
Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bandung Raya melakukan aksi unjuk rasa menolak LGBT di Bandung, Jawa Barat, pada 2016.
(ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Seiring komunitas akademik dunia Barat dan Indonesia menjalin kerjasama, kita harus terus mencari jalan bersama untuk melawan diskriminasi, termasuk terhadap komunitas LGBT.
Pada episode SuarAkademia kali ini, kami ngobrol dengan Slamet Thohari dari Universitas Brawijaya tentang minimnya dukungan dan akses pendidikan tinggi bagi penyandang disabilitas di Indonesia.
Saat ini ada banyak sekali kampus di Indonesia, tapi mayoritas memiliki kualitas pengelolaan yang buruk. Hanya segelintir dari ribuan kampus tersebut pada akhirnya mampu bersaing secara global.
Jumlah mahasiswa Indonesia Timur yang kuliah di beberapa kota besar di Jawa dan Sumatra semakin meningkat. Namun, banyak penelitian menemukan bahwa mereka mengalami berbagai tantangan akademik.
Anak tunggal tidaklah banyak berbeda dengan orang-orang lain yang hidup bersaudara.
Mahasiswa dari Queensland University of Technology (QUT) di Australia melakukan Tari Jaranan di Surabaya sebagai bagian dari program musim panas kampus tersebut pada tahun 2018.
(ANTARA FOTO/Moch Asim)
Ketika kampus di Australia menutup program bahasa Indonesia, mereka mengabaikan peran mereka dalam mempromosikan ikatan dengan Indonesia. Di masa depan, ini bisa melukai relasi Australia-Indonesia.
Senza Arsendy, Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI)
Dalam usaha memperbaiki status sosial dan ekonomi, kelompok miskin menghadapi risiko terpisah dari komunitas, mengalami konflik budaya, dan mengalami masalah kesehatan mental
Selama ini, standar yang dibebankan pemerintah pada anak muda di Indonesia buta terhadap kesenjangan. Anak muda dibiarkan mencari cara sendiri untuk bertahan hidup di tengah dukungan negara yang minim.
Seorang mahasiswa sedang berdiri di suatu gedung universitas di Malang, Jawa Timur.
(Unsplas/Yogi Atmo)
Pandemi COVID-19 berdampak terhadap penerimaan mahasiswa dan pendapatan perguruan tinggi di Indonesia. Kami berbicara dengan rektor di tiga kampus untuk memahami respons mereka mengatasi masalah ini.
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sutrisna Wibawa (kiri) memberikan gelar Dr HC kepada Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar (kanan).
(ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Pemberian gelar kehormatan kepada pejabat publik rawan dibajak kepentingan politik dan bajak kepentingan politik dan menyakiti perjuangan mahasiswa doktoral dalam meraih gelar akademiknya.
Peneliti dan ahli mengatakan tren online learning akan terus menguat dalam beberapa tahun ke depan, bagaimana pimpinan perguruan tinggi bisa mempersiapkannya?
(Flickr/Shaylor)
Tren online learning akan terus menguat dalam beberapa tahun ke depan. Saya menyarankan pada pimpinan universitas untuk menggunakan kerangka ‘futures thinking’ untuk mempersiapkannya.
Lebih dari sepertiga dosen dan peneliti Indonesia tidak menerbitkan riset. Ini disebabkan beratnya beban mengajar dosen, buruknya evaluasi kinerja riset, dan kurangnya dosen berkompetensi doktoral.