Artikel-artikel mengenai Pajak

Menampilkan 21 - 21 dari 21 artikel

Semakin besar jumlah uang tunai yang beredar, semakin besar ekonomi bawah tanah, dengan asumsi transaksi bawah tanah umumnya terjadi dalam betuk pembayaran tunai, sehingga tidak meninggalkan jejak untuk pejabat berwenang. www.shutterstock.com/Wara1982

September 5, 2017

‘E-government’ dapat mengurangi ekonomi bawah tanah dan meningkatkan penerimaan pajak

Ibrahim Rohman, United Nations University dan Morten Meyerhoff Nielsen, United Nations University

Ekonomi bawah tanah-berbagai aktivitas yang tidak masuk pencatatan negara-menghambat Indonesia mencapai potensi penerimaan pajak

Kontributor teratas

Alexander Michael Tjahjadi
Sustainable Growth Lab, Think Policy
Dimaz Wijaya
Associate Research Fellow, Deakin University
Nurhastuty K. Wardhani
Senior lecturer in Doctoral Program in Economics, Trisakti University
Lourentius Dimas Setyonugroho
Researcher, Think Policy
Asmiati Malik
Adjunct Assistant Professor, Universitas Bakrie
Rick Stafford
Professor of Complex Systems and Environmental Policy, Bournemouth University
Hasran
Researcher, Center for Indonesian Policy Studies
Morten Meyerhoff Nielsen
Academic Fellow, Operating Unit on Policy-Driven Electronic Governance (UNU-EGOV), United Nations University
Muhamad Iksan
Peneliti, Paramadina University
Akhmad Firdiansyah
Dosen Politeknik Keuangan Negara STAN, Politeknik Keuangan Negara STAN
Sukma Winarya
PhD in Tourism Geography, Université d'Angers
Pingkan Audrine Kosijungan
Researcher, Center for Indonesian Policy Studies
Gabriel Zucman
Associate Professor of Economics, University of California, Berkeley
Septian Bayu Kristanto
Dosen Program Studi Akuntansi, Universitas Kristen Krida Wacana
Media Wahyudi Askar
Fiscal Justice Program Manager at OXFAM in Indonesia - PhD in Development Policy and Management, University of Manchester