Berdasarkan data Scimago Country Rank, Indonesia menempati peringkat ke-14 dari 237 negara di dunia untuk kategori jumlah publikasi riset sosial pada tahun 2022. Namun, masih banyak pihak yang meragukan pentingnya hasil riset sosial. Arthimedes/Shutterstock.
Ranny Rastati, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Riset ilmu sosial kerap dibandingkan dengan riset ilmu alam, terutama terkait fungsi, arti penting dan manfaatnya bagi manusia. Memiliki subjek kajian berbeda, benarkah kita tidak butuh riset sosial?
Survei Kekerasan terhadap Anak memiliki beban etika penelitian yang berat. Proses perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan survei KTA tidak boleh setengah-setengah.
Perusahaan Mark Zuckerberg mengatakan semua baik-baik saja, tetapi data yang disajikan hanya tentang bagaimana rata-rata pengguna media sosial.
AP Photo/Eric Risberg
Penelitian dari Meta dan beberapa ilmuwan tidak menunjukkan bahaya media sosial, tetapi penelitian lain dan kesaksian pelapor menunjukkan sebaliknya. Walau tampak kontradiktif, keduanya bisa benar.
Anak-anak adalah ahli dalam kehidupan mereka sendiri
Arwan Sutanto/Unsplash
Partisipasi anak secara bermakna diperlukan karena kebutuhan dan potensi anak akan terpenuhi secara memadai jika orang dewasa memahami posisi anak serta mendengarkan suara dan pengalaman mereka.