Indonesia akan alami banyak kerugian apabila tidak tingkatkan ambisi penurunan emisi nasional.
Mangrove, seperti yang ada di Madgaskar, menyediakan banyak manfaat, seperti perlindungan dari badai dan pencegahan erosi pesisir.
(Louise Jasper/Blue Ventures)
Meskipun bernilai tinggi, laju penebangan mangrove cukup tinggi. Sebuah alat baru bertujuan untuk membantu komunitas menahan deforestasi mangrove dan memanfaatkan program dan pendanaan konservasi.
Pohon dikenal sebagai penyerap CO2 alami.
Gerd Altmann/Pixabay
Pandemi COVID-19 mengakibatkan pertemuan konferensi iklim tahunan ditunda selama 1 tahun, tapi juga menurunkan emisi karbon. Apakah itu cukup dan apakah kondisi ini akan terus berlangsung?
Mendaur ulang dan mematikan lampu adalah langkah baik, namun tidak sepenting mengurangi konsumsi daging, perjalanan udara, dan berkendara pada basis individual untuk perubahan iklim.
Konsentrasi karbon dioksida global di atmosfer mencapai 400 ppm sekitar 4 juta tahun lalu. Rata-rata, Bumi lebih hangat 3℃. Namun, bagian utara, lebih hangat 14℃ daripada saat ini.
Kita bisa mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 15-20% dengan memperbaiki cara berkendara. Ini sekaligus bisa turunkan emisi dan menghemat pengeluaran.
Pembatasan jarak telah menghasilkan langit lebih cerah, tapi konsentrasi karbon dioksida tetap naik.
PeteLinforth/Pixabay
Penelitian terbaru menunjukkan pemanasan lebih dari 2°C menjadi titik penting bagi lapisan es di Antarktika, yaitu pencairan es secara besar-besar dan perubahan garis pantai di masa mendatang.
Membuat keputusan berdasarkan fakta-fakta sains.
Lightspring/Shutterstock
Meningkatnya level karbon dioksida menyebabkan kandungan vitamin dan nutrien dalam padi menurun. Ini bisa memperparah masalah kelaparan dan gizi buruk.