Menu Close

Articles on sistem kesehatan

Displaying all articles

Calon presiden di acara debat calon presiden 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, 4 Februari 2024. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww

Minimnya janji calon presiden untuk ketahanan sistem kesehatan hadapi pandemi ke depan

Sayangnya belum cukup setahun berakhir, ketiga pasangan calon presiden seolah telah lupa bagaimana dahsyatnya pandemi tersebut telah mengguncang dunia, Indonesia dan masyarakatnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menandatangani berita acara pandangan mini fraksi atas Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan di Kompleks Parlemen, Jakarta, 19 Juni 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.

UU Kesehatan baru: apakah penghapusan anggaran wajib minimal 5% APBN dan 10% APBD tepat saat ini?

Langkah yang tepat adalah strategi pentahapan. Alokasi anggaran minimal 10% APBD, baiknya tetap dipertahankan. Untuk 5% APBN bisa dihapuskan.
Para tenaga medis dan kesehatan yang menolak pembahasan RUU Kesehatan beraksi teatrikal di depan gedung DPR Senayan Jakarta, 5 Juni 2023. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

RUU Kesehatan: paket kejar tayang, kontroversi, dan pasal krusial untuk transformasi sistem kesehatan

Pasal-pasal terkait pemerataan tenaga kesehatan pun masih menjadi kontroversi, terutama terkait produksi tenaga kesehatan, pendidikan, standar kompetensi, dan posisi organisasi profesi.
Meski upaya baru-baru ini untuk mempertahankan praktik penyembuhan tradisional di Cina, pengobatan modern menggantikan pengobatan tradisional di sana. Jean-François Chénier

Apakah pengobatan Cina tradisional memiliki tempat dalam sistem kesehatan?

Hanya ada satu obat dan kata sifat seperti tradisional dan “Barat” tidak relevan. Sebaliknya, ilmu kedokteran adalah tentang kemanjuran dan keamanan, dibuktikan melalui penelitian ilmiah.
Toheed dari Bhopal India menderita penyakit langka Distrofi Otot Duchenne (Duchenne Muscular Dystrophy) sehingga dia tidak bisa berjalan dan harus menggunakan kursi roda. Bhopal Medical Appeal/Flickr

Sekitar 8-10% orang Indonesia idap penyakit langka: kita butuh diagnostik cepat dan lebih banyak riset

Sekitar 80% kasus disebabkan oleh cacat genetik atau mutasi. Diagnosis biasanya membutuhkan analisis genetik, yang seringkali tidak tersedia di Indonesia.

Top contributors

More