Kasus bunuh diri siswi SMP 147 Jakarta Timur membuat komunitas pendidikan mempertanyakan kesehatan mental di lingkungan sekolah. Akademisi menyarankan tiga hal untuk memperbaikinya.
Penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang tinggal di daerah paling miskin memiliki kemungkinan 51% lebih besar mengalami depresi daripada mereka yang tinggal di daerah yang tidak kekurangan.
Banyak anak muda tanpa bantuan profesional kesehatan mental tak ragu menyatakan bahwa mereka mengalami gangguan menta.. Padahal self diagnosis berbahaya baik secara fisik maupun psikis.
Hanya 5% dari orang dewasa AS mengatakan bahwa menggunakan media sosial baik bagi kesehatan mental mereka. Seorang psikolog memberikan saran untuk membantu 95% lainnya.
Sangat penting membekali bidan, dokter umum dan dokter spesialis obstetri dan ginekologi dengan literasi kesehatan mental untuk mendeteksi dan menanganinya ibu hamil yang depresi.
Kita berasumsi bahwa orang di negara-negara Skandinavia memiliki standar kesehatan mental yang lebih baik daripada di tempat lain, tetapi asumsi tersebut terlalu disederhanakan.
Mengambil selfie di lokasi bencana adalah perilaku yang tidak dapat dibenarkan karena di samping membahayakan , perilaku tersebut menunjukkan gangguan mental.
Banyak orang tua memutuskan untuk memiliki anak kedua dengan harapan mengurus anak kedua akan tidak semerepotkan anak pertama. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa anggapan ini ternyata salah.
Indonesia perlu berinvestasi pada perawatan kesehatan mental dan memastikan setiap Puskesmas memiliki sumber daya yang cukup untuk mendeteksi dan merawat pasien dengan gangguan kesehatan mental.
Semakin banyak negara dunia membatasi penerimaan pengungsi. Sementara di Indonesia, pencari suaka dan pengungsi yang menunggu di Indonesia banyak yang tak memiliki tempat bernaung dan depresi.
Memahami bahasa depresi bisa membantu kita mengerti cara berpikir orang depresi, tapi hal ini juga memiliki implikasi praktis. Kini sedang dikembang machine learning untuk mendeteksi depresi.