Mengidentifikasi pejuang komunitas dan penyedia layanan kesehatan yang tepercaya untuk menyampaikan pesan kesehatan masyarakat dapat meningkatkan penerimaannya.
Pandemi COVID-19 secara tidak proporsional berdampak pada individu LGBT+, khususnya mereka yang hidup dengan HIV, pekerja seks, individu transgender, dan mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Dengan peningkatan kasus HIV di kalangan ibu rumah tangga Indonesia, penularan HIV dari ibu ke anak semakin nyata. Upaya pencegahan seringnya hanya menargetkan ibu tanpa melibatkan pasangannya.
Stigma, diskriminasi, dan minimnya pengetahuan tentang HIV dan AIDS merupakan masalah terbesar di Indonesia dalam upaya menurunkan prevalensi orang dengan HIV.
ODHA masih mengalami hambatan berupa kesulitan mendapat pendampingan, stigma dan diskriminasi dari aparat, dan kesulitan mendapat hak layanan kesehatan.
Pengumpulan data HIV bisa dilakukan secara lebih kolaboratif, melibatkan warga dan paka agar dapat lebih memahami bagaimana data dikumpulkan dan apa tujuan pengumpulannya.
Melacak rute penyebaran HIV dari Afrika ke Indonesia
Kami berbicara dengan Nasronudin dan timnya di Universitas Airlangga yang melakukan riset untuk melacak berbagai galur HIV yang ada di Indonesia dan asal usul persebarannya dari negara mana saja.
Mutiara Riani, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Pemerintah, masyarakat, kita dan pasangan perlu mempersiapkan kehamilan, pemeriksaan dan tata laksana kehamilan yang mampu mencegah risiko penularan vertikal HIV dari ibu ke anak.
Agar bisa mengantisipasi dan menangani munculnya pandemi baru dengan lebih baik, perlu perubahan paradigma dengan melihat interaksi antara kesehatan manusia, kesehatan hewan, lingkungan, dan ekonomi.
Dari riset di atas jelas bahwa kepatuhan minum obat penting karena HIV/AIDS adalah penyakit kronis sehingga pasien harus minum obat setiap hari sepanjang hidupnya.
Perempuan juga sering tidak memiliki cukup kekuasaan dan dukungan sosial untuk menuntut seks yang lebih aman atau menolak berhubungan seks yang tidak mereka inginkan.
Baik komponen darah maupun ‘cairan’ darah belum ada pabriknya di luar tubuh kita. Jadi, mari mendonorkan darah. Setetes darah Anda menyelamatkan nyawa saudara kita.
Sebagai dokter mata, kami melihat ada peningkatan dalam masalah penglihatan yang disebabkan oleh sifilis. Menerapkan seks aman juga penting untuk kesehatan mata kita.
Penyakit menular via kontak antar-orang dan juga kontak orang dan habitat hewan. Di negara maju ada pergeseran masalah dari penyakit menular ke penyakit tidak menular.
Untuk mendapatkan vaksin yang efektif untuk HIV/AIDS, ilmuwan perlu memahami cara virus bekerja dan respons sistem daya tahan tubuh. Ilmuwan Afrika telah berhasil melangkah dalam riset ini.