Jon Fosse, yang baru saja terpilih sebagai peraih hadiah nobel sastra 2023, sering dianggap sebagai sosok yang kembali mempertahankan keintiman sastra dan agama. Mengapa demikian?
Milan Kundera, penulis ternama asal Ceko, telah meninggal dunia pada usia 94 tahun. Karyanya mempertanyakan totalitarianisme dan mengeksplorasi berbagai ide.
Apakah sebaiknya kita memboikot seseorang dan karya mereka atau tidak? Berikut dua perspektif yang bisa menjadi pertimbangan tambahan dalam perdebatan panas ini.
Kami bertanya kepada dosen dan peneliti tentang buku-buku yang menurut mereka bisa menjadi jendela untuk memahami tantangan sosio-politik generasi muda di Indonesia.
Terlalu jauh untuk menyalahkan letusan Tambora sebagai penyebab cuaca buruk dan kemiskinan di Eropa pada tahun 1816. Apalagi menghubungkannya dengan novel Frankenstein.
Perubahan iklim bukan hanya masalah teknis tapi juga etika, keadilan sosial dan nilai-nilai budaya. Literatur, filsafat dan humaniora bisa memberikan solusi iklim yang terbaik.
Buku Mata di Tanah Melus ini merupakan wujud bentuk sastra progresif bagi anak-anak dengan menggabungkan aspek-aspek realis dan utopis dalam bangunan petualangan si tokoh utama.
Suatu bencana alam yang tak ada tandingannya di Indonesia mengirimkan abu ke belahan dunia lain dan menyediakan ruang bagi penciptaan novel Frankenstein, kisah tentang kesombongan tak terkendali.
Sudah pernah baca ‘Babi Ngepet’ karya Abdullah Harahap atau ‘Raumanen’ karya Marianne Katoppo? Sebelum usia 30, bacalah delapan buku rekomendasi Intan Paramaditha ini.