Setiap harinya, sekitar 50 ton bebatuan dari ruang angkasa jatuh ke Bumi. Sebuah pengujian terhadap meteorit-meteorit ini menginspirasi sebuah teori baru mengenai bagaimana bebatuan ini terbentuk.
Bagi Premana, penyematan nama orang Indonesia di ruang angkasa itu merupakan bentuk dukungan internasional kepada Indonesia untuk memajukan astronomi di tanah air.
Lima puluh ribu ton materi angkasa yang menabrak Bumi setiap tahun jatuh sebagai butiran debu berukuran kurang dari setengah milimeter. Tapi bagaimana jika yang menabrak jauh lebih besar?