Perempuan masih dipandang sebelah mata dalam sektor teknologi, yang menjelaskan kurangnya representasi perempuan di perusahaan rintisan. Tanpa keterlibatan perempuan, inovasi tak akan maksimal.
Pemberlakuan “kewarganegaraan berdasarkan gender” oleh pemerintah Korea Selatan telah memicu perang gender yang mematikan antara laki-laki dan perempuan.
Seleksi kepala sekolah di Indonesia bersifat ‘netral gender’ dan berbasis kompetensi kandidat. Tapi, dengan demikian, regulasi tersebut justru buta terhadap hambatan khas guru perempuan.
Sebuah survei yang dilakukan di Yogyakarta menunjukkan semakin fleksibel peran antara laki-laki dan perempuan dalam keluarga, maka akan semakin bahagia kehidupan mereka dalam keluarga.