Bagi orang yang telah sembuh dari infeksi COVID-19 menurut tes lab, tapi mengalami nyeri dada terus menerus, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Berobatlah selagi bisa!
Academic rigor, journalistic flair
Articles on long COVID-19
Displaying all articles
Orang yang selamat dari COVID kurang akurat dan lebih lambat bereaksi daripada kelompok kontrol yang sesuai.
Berbicara tentang perawatan, penelitian tentang long COVID telah menghasilkan pedoman pengobatan yang diusulkan, yang menjanjikan untuk membantu orang hidup lebih baik dengan kondisi tersebut.
Kemungkinan lama kesembuhan tidak berdasarkan tingkat keberatan gejala. Orang dengan gejala ringan bisa saja memiliki lama waktu yang lebih lama untuk sembuh total dibanding gejala yang berat.
Top contributors
-
Associate Professor of Women's Gender & Sexuality Studies and Human Development & Family Sciences, University of Connecticut
-
Researcher, Atma Jaya Neuroscience Research (ANR), Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
-
Associate lecturer, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
-
Professor in Restorative Neurosciences, Imperial College London
-
Professor, Head of Division of Anaesthesia, University of Cambridge
-
Lecturer in Pharmaceutical Sciences, Universitas Airlangga
