Dengan potensi energi surya yang sangat besar,PLTS adalah energi masa depan di Indonesia. Potensi ini jauh lebih besar dari gabungan semua sumber energi lainnya.
Academic rigour, journalistic flair
Articles on Energi terbarukan
Displaying 41 - 60 of 65 articles
Pemanfaatan energi matahari masih jauh dari potensinya. Terkini, riset dan inovasi photovoltaic thermal system memberikan kontribusi yang menjanjikan bagi pemanfaatan energi matahari di Tanah Air.
Rancangan beleid energi baru terbarukan masih menyisakan banyak masalah sehingga RUU tersebut layak dibatalkan.
Tanpa upaya serius memangkas polusi, produktivitas listrik dari energi surya kurang optimal sehingga dapat merugikan pengguna dan pemerintah.
Potensi energi surya Indonesia melimpah. Supaya pemanfaatannya kian menjamur, pemerintah bisa merangsang masyarakat dan dunia usaha dengan perbaikan regulasi.
Studi IESR menunjukkan Indonesia dapat mencapai bebas karbon pada 2050. Namun upaya ini masih terkendala kebijakan.
Jokowi tak pernah menyebutkan kata emisi maupun polusi dalam pidato kenegaraan.
Bitcoin menarik perhatian dari pembeli besar seperti Tesla. Tetapi, jangan tertipu, karena bisa berarti bencana iklim.
Pidato iklim Jokowi pada Biden Summit belum menunjukkan target yang ambisius cegah dampak krisis iklim lebih parah di Indonesia.
Dengan jumlah pengguna internet yang besar, crowdfunding bisa digunakan untuk membiayai proyek energi terbarukan.
Terletak di Samudra Pasifik dan garis khatulistiwa, Indonesia memiliki lumayan banyak pilihan energi terbarukan karena sumber energi matahari, air, dan panas bumi yang berlimpah, tetapi potensinya tetap belum tersentuh.
Penelitian penulis dan tim mahasiswa tentang pengolahan limbah cair kelapa sawit sekaligus produksi listrik terbarukan menggunakan microbial fuel cells di Fakultas Teknobiologi Unika Atma Jaya.
Sistem ekonomi konvensional harus bisa beralih kepada ekonomi sirkular yang bisa ciptakan pekerjaan, kurangi biaya bahan baku dan selamatkan lingkungan.
Pengambilalihan lahan tetap menjadi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energi terbarukan yang semakin tinggi .
Kita bisa mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 15-20% dengan memperbaiki cara berkendara. Ini sekaligus bisa turunkan emisi dan menghemat pengeluaran.
Dengan keberadaan sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun, dan ketersediaan lahan, Indonesia bisa menghasilkan 100% listrik hanya dari sinar matahari.
‘Perubahan sistem bukan perubahan iklim’ harus dimulai dengan membuat permintaan yang spesifik. Ini caranya.
Tidak harus memasang AC untuk mendapatkan udara dingin. Dengan pemasangan jendela dan penempatan tirai yang sesuai hingga instalasi bahan-bahan pendingin bisa mengurangi udara panas.
Konsumsi listrik akan tumbuh ketika banyak orang beralih ke mobil listrik - tapi ini dapat meningkatkan emisi, kecuali jika listrik bersumber dari energi terbarukan.
Beberapa negara penghasil batu bara, seperti Jerman dan Spanyol, sedang melakukan paket transisi utama yang adil. Namun, negara-negara lain kurang berhasil.
Top contributors
-
Phd Candidate, School of Engineering, Australian National University
-
Postdoctoral Research Associate, ARC Training Centre for the Global Hydrogen Economy, Particles and Catalysis Research Laboratory, UNSW Sydney
-
Professor of Engineering, Australian National University
-
Senior Analyst, Institute for Essential Services Reform
-
Professor of the Politics of Development, University of Oxford
-
Peneliti, Spesialis Data & Informasi Energi, Institute for Essential Services Reform
-
Deputy Director, Indonesian Center for Environmental Law (ICEL)
-
Chairman, Indonesian Academy of Sciences
-
Emeritus Professor, Energy and Climate Mitigation, Massey University
-
Peneliti Pusat Riset Kimia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
-
Postdoctoral Researcher in Photovoltaic Engineering, University of Oxford
-
Professor of Electrical Power Engineering, Universitas Indonesia
-
Ph.D. Student & Public Scholar, Institute for Resources, Environment and Sustainability, University of British Columbia
-
Associate Professor, Forest Resources Management, University of British Columbia
-
Assistant Professor in International Development, Northumbria University, Newcastle
