Gambaran hasil analisis mikroskop dari partikel virus Nipah (merah) dan sel Vero yang terinfeksi (biru). Gambar dari Fasilitas Penelitian Terpadu NIAID di Fort Detrick, Maryland, AS.
NIAID
Virus ini memiliki nilai persentase tingkat kematian sekitar 75%. Artinya, jika terinfeksi, maka kemungkinannya dapat menyebabkan kematian sejumlah tiga dari empat kasus.
Wabah virus Nipah di Kerala (2021)
Associated Press/Alamy Stock Photo
Sebagian besar infeksi diperkirakan berasal dari kontak dengan hewan yang terinfeksi, baik kelelawar buah itu sendiri atau dari hewan perantara seperti babi.
Gejala dapat terjadi segera setelah 30 menit terpapar organisme atau toksin ini.
Anton Brand/Shutterstock
1,45 juta orang meninggal akibat gastroenteritis menular setiap tahunnya. Virus seperti rotavirus, norovirus, adenovirus, dan astrovirus adalah penyebab umum gastroenteritis menular.
Bakteriofag di bawah pengamatan mikroskop.
Wikimedia Commons
Meskipun memiliki karakteristik anti-bakteri seperti antibiotik, bakteriofag memiliki perbedaan kharaktersitik yang secara ilmiah dinilai lebih ‘menguntungkan’ dibandingkan antibiotik.
Mikroorganisme dari tubuh manusia dilihat di bawah mikroskop.
Pexels/Turek
Lingkungan mikrobiota menghasilkan mekanisme yang kompleks, termasuk persaingan untuk nutrisi, interaksi metabolisme yang kompetitif, dan kompetisi menguasai ruang lingkungan tertentu.
Kemungkinan adanya varian baru virus yang lebih menular dan lebih resisten terhadap vaksin juga memperumit situasi.
Burung liar seperti pelikan dan bebek terinfeksi – dan mati karena – strain baru flu burung dan telah menyebarkannya ke hewan ternak di seluruh dunia.
Klebher Vasquez/Anadolu Agency melalui Getty Images
XBB.1.5 dianggap sama-sama mampu menyebabkan penyakit serius pada lansia dan orang dengan gangguan kekebalan dibandingkan dengan subvarian Omicron yang menjadi perhatian sebelumnya.
Petugas tenaga kesehatan melakukan screening dengan tes cepat HIV/AIDS kepada warga di Gasibu, Bandung, 20 November 2022.
ANTARA FOTO/Novrian Arbi/nz
Dengan peningkatan kasus HIV di kalangan ibu rumah tangga Indonesia, penularan HIV dari ibu ke anak semakin nyata. Upaya pencegahan seringnya hanya menargetkan ibu tanpa melibatkan pasangannya.
Indikasi pada pasien yang terkena flu tomat.
lolostock/Alamy Stock Photo
Orang dengan sindrom Ramsay Hunt mungkin perlu melumasi mata mereka dengan air mata buatan. Dan mata yang terkena perlu ditutup lakban pada malam hari.
Sebagai alternatif, pengawasan global dapat mengandalkan pengurutan sistematis dari jenis virus yang dibawa oleh pelancong internasional yang masuk, misalnya.
Mikroba ada di mana-mana – dan tidak semuanya ramah.
spawns/E+ via Getty Images
Para ilmuwan mempelajari patogen yang mematikan demi memfasilitasi dokter dengan alat guna mengobati orang yang sakit. Kuncinya adalah menjaga para peneliti dan semua orang di sekitar mereka aman.
Pandemi COVID-19 belum berakhir sehingga belum dapat diketahui secara pasti “kekuatan” seleksi alam yang diakibatkan oleh pandemi ini pada manusia.
Petugas kesehatan berjalan di antara pasien positif COVID-19 yang baru tiba di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, 5 Mei 2021.
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj
Pemadaman kebakaran kesehatan masyarakat selama pandemi hampir tidak mungkin dilakukan ketika alat utama untuk memadamkan api (vaksin) tidak tersedia selama 12 bulan pertama.
Pelacakan orang-orang yang baru tiba dari luar negeri harus ditingkatkan untuk mendeteksi varian baru virus corona. Calon penumpang di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatera Selatan, 2 Maret 2021.
ANTARA FOTO/Feny Selly/wsj.
Pemerintah harus meningkatkan pendeteksian pada pada warga negara asing dan warga negara Indonesia yang baru tiba dari perjalanan luar negeri dan terkonfirmasi positif COVID-19.
Seekor cerpelai di Utah adalah hewan liar pertama di AS dengan terinfeksi COVID-19.
Peter Trimming via Wikipedia
COVID-19 telah ditemukan pada hewan peliharaan, di kebun binatang dan cerpelai liar di Utah. Mengawasi COVID-19 pada binatang liar penting bagi hewan dan manusia, keduanya berisiko tertular virus.
Peneliti The Cochrane Collaboration; Associate Professor, School of Medicine dan Institute of Research, Development, and Innovations, International Medical University (IMU) Malaysia
Researcher and Policy Analysis in Laboratory Public Health, Health Policy and Development Agency, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan