Secara historis vaksin butuh 2-5 tahun untuk dikembangkan. Tapi dengan upaya global dan pengalaman membuat vaksin virus corona pada masa lalu, vaksin ini potensial bisa dikembangkan lebih cepat.
Academic rigor, journalistic flair
Articles on coronavirus Wuhan
Displaying all articles
Penelitian garda depan untuk coronavirus Wuhan didominasi oleh institusi riset di Cina, Amerika Serikat, Jepang, dan berbagai laboratorium di Eropa - nampaknya tidak ada yang berasal dari Indonesia.
Gambaran eksotis dan penuh sensasi dari pasar tradisional Tiongkok bisa menghambat pemahaman menyeleruh akan sebab wabah virus ini.
Kerja sama antara kementerian kesehatan, institusi riset dan universitas baik di dalam suatu negara maupun lintas negara diperlukan mengingat kasus 2019-nCov ini berskala global.
PHEIC menunjukkan kepada orang-orang yang berada di negara terinfeksi wabah bahwa situasinya sangat serius.
Top contributors
-
Lecturer, Department of Biostatistics, Epidemiology and Population Health, Faculty of Medicine, Public Health and Nursing, Universitas Gadjah Mada
-
Senior scientist, National Institute of Health Research and Development (NIHRD), Ministry of Health Indonesia
-
Researcher at Virology Laboratory, National Institute of Health Research and Development (NIHRD), Ministry of Health Indonesia
-
Professor of Public Health, University of Michigan
-
Assistant Professor, Singapore University of Technology and Design (SUTD)
-
Senior Lecturer, anthropologist, University of St Andrews
-
Director of Health and Biosecurity, CSIRO
-
Director, Eijkman Institute for Molecular Biology
-
Director of the Australian Animal Health Laboratory (AAHL), CSIRO
