Melalui paradiplomasi, pemerintah daerah dapat bergerak langsung tanpa menunggu uluran tangan pemerintah pusat.
Rigor académico, oficio periodístico
Artículos sobre Perubahan iklim
Mostrando 61 - 80 de 255 artículos
Sejumlah kawasan gambut yang rusak amat mudah terbakar di musim kering.
Dua aturan sederhana dapat membantu kita mengidentifikasi sains yang tahan masa depan.
Setidaknya 115 pulau di Indonesia akan berada di bawah air akibat kombinasi kenaikan permukaan laut dan penurunan tanah. Apa arti perkiraan ini bagi masa depan Indonesia sebagai negara kepulauan?
Dari bus di Bogotá, Kolombia hingga bersepeda melalui Cambridge, Inggris, kita dapat memetik pelajaran berharga dari bagaimana negara-negara di seluruh dunia menyediakan transportasi berkelanjutan.
Miliarder memiliki jejak karbon ratusan kali lebih tinggi dari rata-rata orang Amerika Serikat. Dua peneliti mencoba mengurutkan nama-namanya.
Sepak bola adalah korban sekaligus menjadi kontributor perubahan iklim. Karena itu, penyelenggara sepak bola dituntut lebih aktif untuk melawan krisis ini.
Pada tingkat emisi saat ini, ada 50% kemungkinan bumi akan mencapai kenaikan suhu rata-rata global 1,5°C hanya dalam sembilan tahun.
Indonesia sangat berkepentingan untuk ganti rugi loss and damage dari negara maju untuk mengurangi beban negara mengatasi bencana dan kerusakan akibat perubahan iklim.
Ada tiga langkah untuk membuat sektor peternakan minim emisi, sekaligus menjaga kelangsungan peternak tradisional dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Di gelaran G20 2022, kesiapan pandemi dan ketahanan iklim global menjadi prioritas utama para ilmuwan dunia. Berikut 4 rekomendasi kami untuk Indonesia dan negara-negara dunia.
Jika dilihat lebih dalam, program biodiesel dan co-firing PLTU justru berisiko merusak langkah Indonesia memangkas emisi gas rumah kaca.
Menuju COP27, mereka yang berada di ujung tanduk perubahan iklim sedang berjuang untuk kesepakatan yang lebih baik.
Itulah pertanyaan besar nan kontroversial dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB mendatang, yang dikenal sebagai COP27.
Secara historis, kebakaran berkali-kali menyumbang emisi karbon yang fantastis. Ada 4 hal yang perlu diperhatikan pemerintah agar rencana pengurangan emisi sektor kehutanan berjalan efektif.
Planet kita sedang kritis dan sangat membutuhkan konferensi iklim COP27 untuk berhasil. Tanpa tindakan nyata, kita akan menjerumuskan anak-anak hari ini ke masa depan bumi yang lebih berbahaya.
Apa itu COP? dan seberapa penting acara ini bagi kelangsungan bumi? Kami merangkum penjelasan istilah-istilah rumit yang kerap berseliweran di media kala hajatan tahunan ini berlangsung.
Air Canada dan United Airlines telah memesan pesawat hibrida listrik dengan 30 kursi. Insinyur kedirgantaraan menjelaskan arah elektrifikasi, hidrogen, dan bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
Indeks keanekaragaman hayati yang kami susun menangkap risiko iklim untuk hampir 25.000 spesies laut dan ekosistemnya. Ini menjadi awalan pendekatan cerdas-iklim untuk pengelolaan dan konservasi.
Seiring bencana yang semakin intensif dan perang yang berlangsung di Ukraina, apa yang bisa kita harapkan dari pertemuan penting ini?
Principales colaboradores
-
Assistant Professor of International Relations, Universitas Katolik Parahyangan
-
Senior Researcher, Center for International Climate and Environment Research - Oslo
-
Dosen Program Studi Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia
-
Researcher, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
-
Lecturer and Marine Reseacher, Universitas Padjadjaran
-
Professor of Conservation Biology, Universitas Indonesia
-
Professor of Forest Protection, IPB University
-
Professor, Crawford School of Public Policy and Head of Energy, Institute for Climate Energy and Disaster Solutions, Australian National University
-
Senior Lecturer in Climate Science, The University of Melbourne
-
Distinguished Professor, Australian National University
-
Periset Iklim & Laut. Kepala Pusat Riset Laut Dalam BRIN., Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
-
Professor of Disasters and Health, UCL
-
Professor of Soil Science, Universitas Andalas
-
Pro Vice-Chancellor of Research, University of Technology Sydney
-
Senior Lecturer in Sustainability, University of Sydney
