Kemenangan politisi perempuan pad pemilu paruh waktu Amerika Serikat beberapa waktu yang lalu sedianya dapat menjadi contoh bagi perempuan Indonesia untuk melawan kekolotan politik tanah air.
Riset menunjukkan nepotisme dapat berdampak buruk bagi ekonomi. Namun penelitian saya mengisyarakatkan kebanyakan orang tidak menganggap nepotisme masalah besar.
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan masalah besar yang sejauh ini luput dari pembahasan: dampak negatif dari pencalonan Ma'ruf terhadap kelompok minoritas.
Ella S. Prihatini, The University of Western Australia
Legislator perempuan dan laki-laki beda pendapat mengenai penyebab sulitnya perempuan menang dalam pemilu. Mereka juga beda pendapat mengenai legitimasi dan efektifitas kebijakan kuota gender.
Protes anak muda Amerika di bulan Maret lalu menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap para pemimpin. Survei terkini menunjukkan bahwa agenda mereka selanjutnya adalah perubahan sistem ekonomi.
Foto Presiden Joko “Jokowi” Widodo bergaya dengan motor besar, sepatu Vans dan jaket jeans ketika berkunjung ke Sukabumi, Jawa Berat jadi viral di media sosial. Apakah ada makna di balik itu?
Ella S. Prihatini, The University of Western Australia
Kuota gender yang mewajibkan partai untuk menempatkan perempuan sedikitnya 30 persen di daftar calon tetap (DCT) belum mendongkrak keterpilihan perempuan secara signifikan.
Iklim politik yang gerah, ditambah mudahnya orang berbagi konten kontroversial di media sosial, membuat kita penasaran kapan sebaiknya “berhenti berteman”. Apa saran Aristoteles?
Director for Presidential Studies at Department at Digital Media and Communication Research Center, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada