Shüné Oliver, National Institute for Communicable Diseases
Perubahan iklim dapat mempengaruhi distribusi vektor malaria. Kami berfokus secara khusus pada bagaimana vektor yang resisten terhadap insektisida terpengaruh vektor yang rentan terhadap insektisida.
Jumlah terbesar penyakit yang diperparah oleh perubahan iklim melibatkan penularan melalui vektor, seperti yang disebarkan oleh nyamuk, kelelawar atau hewan pengerat.
Hiral Anil Shah, Imperial College London; Kallista Chan, London School of Hygiene & Tropical Medicine y Kris Murray, London School of Hygiene & Tropical Medicine
Kedua penelitian kami mengkonfirmasi bahwa pertanian terkait dengan peningkatan penularan malaria di Afrika.
Laporan terbaru terkait data kesehatan di dunia yang memanas. Setidaknya 296.000 kematian terkait panas terjadi pada usia di atas 65 tahun pada tahun 2018.
Saat virus menyebar dari satu orang ke orang lain, mereka terus bermutasi dan mereplikasi diri. Apakah SARS-CoV-2 dapat berevolusi dan dapat bertahan dari vaksin baru yang sedang dikembangkan?
Hutan merupakan penyangga yang esensial di antara manusia dan kehidupan liar — dan virus yang mereka bawa. Agrikultur global menghancurkan hutan, merusak biodiversitas, dan membahayakan manusia.
Henry Surendra, Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU)
Pemerintah harus memperkuat pemantauan malaria pada periode tertentu dengan tingkat mobilitas masyarakat yang tinggi seperti menjelang mudik Lebaran atau libur nasional, dan saat musim paneh buah.
Kami percaya bahwa jenis vaksin baru yang menggunakan liposom mungkin menjadi kandidat yang menjanjikan sebagai pembantu vaksin penghambat penularan malaria.
Mara Ipa, National Institute of Health Research and Development (NIHRD), Ministry of Health Indonesia
Dari sisi sains, dibutuhkan riset operasional untuk menciptakan model intervensi alternatif yang tepat untuk meningkatkan cakupan pengobatan ACT di daerah endemis di Indonesia.
Associate Professor, Environment and Health (MRCG@LSHTM); Senior Lecturer (Ecological Health, Imperial College London), London School of Hygiene & Tropical Medicine