Alih-alih menjadi pemborosan anggaran, cuti ayah bagi ASN justru akan membantu perekonomian keluarga, mendukung kesehatan ibu dan perkembangan bayi, serta menormalisasi kesetaraan peran pengasuhan.
Jumlah perempuan yang berkarir di bidang STEM masih sedikit dan peningkatannya pun lambat. Image by Freepik.
Laki-laki dan perempuan menghadapi tekanan sosial yang berbeda dalam hal menjadi orang tua.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan batik tulis di rumah produksi batik tulis Kidang Mas Lasem di Desa Babagan, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
ANTARA FOTO/Aji Styawan/YU
Masyarakat yang tidak inklusif rentan terhadap konflik, ketidakstabilan, dan ketidakadilan. Salah satu cara untuk mengatasai hal ini adalah mengintegrasikan GESI dengan pendidikan.
Organisasi Dharma Wanita Persatuan.
Akun Instagram @dharmawanitapersatuan.id
Dharma Wanita merupakan warisan Orde Baru yang melanggengkan patriarki melalui ideologi Ibuisme. Mampukah organisasi ini menjadi lebih progresif di era sekarang?
Dua ponsel pintar, satu menampilkan akun Threads milik Mark Zuckerberg dan satu lagi menampilkan akun X milik Elon Musk.
Jonathan Raa/Getty Images
Di tempat kerja di Jepang, perempuan menghadapi diskriminasi dan batasan aturan tengan berperilaku dan berpenampilan. Hanya pergeseran budaya yang dapat mengubahnya.
Tanggung jawab untuk menciptakan kesetaraan gender di tempat kerja awalnya dibebankan pada perempuan, padahal laki-laki memiliki peran penting untuk mewujudkannya.
Ilustrasi perempuan bekerja.
CrizzyStudio/Shutterstock
Pemberlakuan “kewarganegaraan berdasarkan gender” oleh pemerintah Korea Selatan telah memicu perang gender yang mematikan antara laki-laki dan perempuan.
Judith Butler, filsuf Amerika Serikat yang sangat berpengaruh di bidang gender.
Miquel Taverna/Wikimedia Commons
Banyaknya anggapan yang mendiskreditkan pentingnya pendidikan bagi perempuan menjadi faktor utama sulitnya perempuan di pedesaan mendapatkan pendidikan yang layak sampai ke tingkat yang lebih tinggi.
Ilustrasi ketimpangan gender di tempat kerja.
Freepik
Professor of Gender, Work and Employment Relations, ARC Future Fellow, Business School, co-Director Women, Work and Leadership Research Group, University of Sydney