Muslim tetap menjaga jarak antarorang untuk hindari penularan coronavirus saat salat Jumat di sebuah masjid di Surabaya, 20 Maret 2020.
EPA/FULLY HANDOKO
Henry Surendra, Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU)
Penghitungan tingkat kematian di Indonesia tidak mencerminkan kenyataan di lapangan karena jumlah kasus positif yang dilaporkan diperkirakan jauh dari angka yang sebenarnya terjadi di masyarakat.
Selain makan bergizi, berhentilah merokok untuk meningkatkan kemampuan paru-paru Anda melawan infeksi. Berolahraga, cukup tidur, menjaga jarak sosial dan cuci tangan menggunakan sabun secara teratur.
Petuga kesehatan di Rumah Sakit Cardarelli Naples, Italia, mengecek hasil tes cepat pada sampel darah untuk mendeteksi infeksi coronavirus.
EPA/CIRO FUSCO
Kambang Sariadji, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan
Mengingat penyebaran virus SARS-CoV-2 sukar dibendung dan hingga kini belum ada vaksin dan obat anti virus, maka tes diagnostik cepat (RDT) merupakan sebuah terobosan penting.
Di tengah pandemi COVID-19, musik memiliki peran penting dalam upaya mencegah penyebaran penyakit yang disebarkan oleh virus SARS-CoV-2.
Priscilla Du Preez on Unsplash
Musik dalam hal ini membantu menarik perhatian masyarakat untuk mengetahui isu COVID-19 sehingga pada akhirnya dapat membantu mencegah penularan.
Petugas kesehatan mempersiapkan alat-alat kesehatan di ruang darurat di Wisma Atlet Kemayoran Jakarta yang disulap jadi rumah sakit sementara untuk pasien COVID-19, 23 Maret 2020.
EPA/HAFIDZ MUBARAK /POOL
Glen Peters, Center for International Climate and Environment Research - Oslo
Dengan makin banyak orang-orang bekerja dari rumah, perjalanan udara yang semakin jarang, serta adanya stimulus ekonomi yang sesuai, kita bisa menekan pertumbuhan emisi untuk jangka panjang.
Parked school buses in Freeport, New York, 18 March 2020. Justin Lane/EPA-EFE
Coronavirus dapat mengubah beberapa aspek kehidupan kita secara fundamental.
Tanda jarak aman antarpenumpang dipasang di bus umum Trans Koetaradja di Banda Aceh, 20 Maret 2020, untuk mengurangi laju penularan COVID-19 di ruang publik.
EPA/HOTLI SIMANJUNTAK
Hingga saat ini pemerintah Indonesia dan masyarakat belum konsisten dalam mengurangi interaksi antarorang di komunitas dan ruang publik untuk menghambat laju penyebaran COVID-19.
Para voluntir menyemprotkan disinfektan untuk menghadang coronavirus di luar Museum Kota Tua Jakarta, 15 Maret 2020.
ADI WEDA/EPA-EFE/Shutterstock
Hadirnya portal data terpadu nasional COVID-19 akan jadi upaya yang baik dan penting agar publik yakin bahwa pemerintah Indonesia sudah menyiapkan langkah-langkah terbaik dalam menghadapi pandemi ini.
Seorang perawat memandang dari ruangan isolasi untuk pasien terinfeksi COVID-19 di Rumah Sakit Undata Palu, Sulawesi Tengah, 3 Maret 2020.
EPA/OPAN BUSTAN
Pertumbuhan COVID-19 yang begitu cepat juga terjadi di Italia, Iran, dan Korea Selatan. Ada kemungkinan orang terinfeksi namun belum terdeteksi atau tidak melapor.
Kereta komuter di Jakarta, 15 Maret 2020, kosong setelah pemerintah DKI menutup lokasi wisata dan sekolah dua minggu mulai Senin kemarin untuk menekan penularan COVID-19.
EPA/ADI WEDA
Jadi, dampak besar akan terasa jika semua transportasi publik dilarang selama wabah dan semua warga beraktivitas di dalam rumah. Namun, ini tidak terjadi di Indonesia.
Menjaga jarak beberapa meter dari orang lain dapat membantu mencegah penyebaran virus corona.
Klaus Vedfelt/ DigitalVision via Getty Images
Menyeimbangkan kebebasan pribadi, seperti kebebasan untuk bepergian dan kebebasan untuk memilih atau menolak perawatan medis, dengan membatasi penyebaran penyakit adalah tantangan besar lainnya.
Petugas memeriksa suhu badan penumpang di Stasiun Gambir Jakarta, 12 Maret 2020, setelah kasus COVID di Indonesia terus meningkat.
EPA/MAST IRHAM
Sebagai perbandingan, ada jaringan 44 laboratorium di 23 provinsi yang direkomendasi untuk pemeriksaan ketika terjadi wabah flu burung pada 2007 di Indonesia.
Peneliti The Cochrane Collaboration; Associate Professor, School of Medicine dan Institute of Research, Development, and Innovations, International Medical University (IMU) Malaysia