“Untuk kereta cepat Jakarta–Surabaya, kami sepakat segera tim dibentuk. Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh terus mengalami jumlah peningkatan penumpang sejak peluncurannya, sampai pada puncak arus mudik…
L’expertise universitaire, l’exigence journalistique
Articles sur Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Ensemble des articles
Our recent study shows that the creation of local smoke-free areas has faced numerous challenges due to the complexities involved in translating national laws into local laws.
Menggunakan anggaran negara sebagai jaminan adalah langkah yang terlalu berisiko ketika berurusan dengan Beijing.
Pemerintah Indonesia perlu menganggap serius keselamatan pekerja pada proyek-proyek yang didukung Cina – jika tidak, ini berisiko menambah sentimen anti-Cina yang tengah memburuk di Indonesia.
Hubungan Cina-Indonesia yang kian erat ini tak lepas dari peran dan keterlibatan individu-individu tertentu dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Ambisi pemerintah untuk membangun infrastruktur berujung pada pembengkakan biaya. Hal ini bisa membuat APBN terseok dan menggeret Indonesia ke jebakan utang.
Laporan The Habibie Center menyatakan bahwa belum ada perwakilan dari kelompok penyandang disabiltas yang pernah diajak berkonsultasi, baik dalam proses perancangan maupun pengembangan KCBJ.
Les contributeurs les plus fréquents
-
Director of China-Indonesia Desk, Center of Economic and Law Studies (CELIOS)
-
Researcher, Center for Indonesian Policy Studies
-
Researcher, Center of Economic and Law Studies (CELIOS)
-
Dosen, London School of Public Relation (LSPR) Jakarta
-
Dr/Head of Centre for Study of Communication, Media and Culture, Universitas Padjadjaran
-
Scientia Senior Lecturer in Politics and Public Policy, UNSW Sydney
-
Pengajar dan Peneliti Kebijakan Media di Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta
-
Dosen dan Peneliti Kajian Media, London School of Public Relation (LSPR) Jakarta
-
Lecturer at the Department of Communication, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Syiah Kuala
-
Direktur, Center of Economic and Law Studies (CELIOS)
