Data dan riset menunjukkan bahwa ada banyak remaja perempuan yang sudah menikah maupun belum menikah yang tidak menggunakan alat kontrasepsi, dengan angka yang lebih kecil lagi pada laki-laki.
Dalam episode SuarAkademia kali ini, kami ngobrol dengan Elanto Wijoyono dari Combine Resource Institution (CRI) tentang fenomena "klitih" atau kekerasan jalanan di Yogyakarta.
Riset kami menemukan bahwa banyak remaja Indonesia berusia 16-24 tahun mengalami gejala gangguan mental akibat fase hidup yang penuh dengan tantangan dan perubahan.
Pada episode SuarAkademia kali ini, kami ngobrol dengan Putu Ayu Swandewi, peneliti kesehatan publik di Universitas Udayana, Bali tentang maraknya iklan dan penjualan rokok di lingkungan sekolah.
Benarkah kesehatan mental semata-mata berada pada tataran individual? Bagaimana jika ternyata ada kekuatan-kekuatan ideologis yang juga berperan bagi kesehatan mental individu?
Hasil dari studi awal yang kami lakukan membantah anggapan bahwa orang tua di Indonesia adalah hambatan unntuk mewujudkan pendidikan kesehatan seksual di sekolah.
Laporan Microsoft Digital Civility Index 2021 bulan lalu mengatakan warganet Indonesia “tidak sopan”. Penyebab utamanya adalah tingkah laku berinternet dari orang dewasa (usia 18-74).
Sebuah kajian terhadapi bukti-bukti yang ada menemukan bahwa duduk atau berjalan di alam selama 10 hingga 20 menit dapat bermanfaat bagi kesehatan mental siswa.
Kasus bunuh diri siswi SMP 147 Jakarta Timur membuat komunitas pendidikan mempertanyakan kesehatan mental di lingkungan sekolah. Akademisi menyarankan tiga hal untuk memperbaikinya.
Penelitian menunjukkan bahwa masuk sekolah lebih pagi dapat berakibat buruk bagi kesehatan remaja. Jam belajar di sekolah dan universitas lebih baik dimulai pada pukul 10 pagi.
Peningkatan cukai dan pajak tembakau adalah salah satu langkah efektif dan hemat biaya untuk mengurangi konsumsi tembakau dan prevalensi penggunaan tembakau.