Meskipun kendaraannya tak lagi membakar bensin atau solar, ketika mengisi baterai kendaraan, kita menancapkan kabel kendaraan pada listrik yang berasal dari pembakaran batubara.
Selama ini energi umumnya diperoleh dari sumber bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi gas rumah kaca. Untuk mengurangi dampak dari penggunaan energi ini, Indonesia perlu memanfaatkan energi baru.
Sayangnya, meski Indonesia memiliki sumber energi terbarukan seperti surya, air, angin, dan biomassa yang melimpah, pemakaian bahan bakar fosil dalam sektor energi masih mendominasi.
Pensiun dini PLTU dan investasi energi bersih jadi fokus pembiayaan pemerintah, tapi keadilan transisi harus diperhatikan agar tak rugikan masyarakat dan pekerja.
Pendanaan masih jadi kendala besar dalam mengembakan energi baru dan terbarukan (EBT). Riset menunjukkan Indonesia punya peluang mendapatkan Rp 192 triliun dari penggalangan dana masyarakat.
Penggunaan mobil listrik untuk kendaraan dinas merupakan terobosan dalam menggalakkan penggunaan kendaraan listrik. Namun, tetap ada faktor-faktor yang perlu ditelisik secara kritis.
Beberapa negara penghasil batu bara, seperti Jerman dan Spanyol, sedang melakukan paket transisi utama yang adil. Namun, negara-negara lain kurang berhasil.