Selama membatasi hak dan kebebasan warga dalam situasi pandemi, pemerintah harus memenuhi kewajiban dalam bidang kesehatan.
Disiplin ilmiah, gaya jurnalistik
Artikel-artikel mengenai Hak-hak sipil
Menampilkan 21 - 31 dari 31 artikel
Kenaikan upah minimum tidak serta-merta membawa perubahan positif secara merata pada pekerja.
Miskin implementasi undang-undang yang sudah ada berdampak pada rentannya penyandang disabilitas di masa pandemi.
Di tengah-tengah derasnya sanksi DO terhadap mahasiswa yang terlibat aktivisme, akademisi menganggap kebijakan #KampusMerdeka belum memperhatikan hak sipil mereka dengan baik.
Komnas Perempuan telah mewujudkan diri sebagai tempat berteduh dan bersandar bagi perempuan maupun kelompok marjinal lain.
Narasi perang melawan radikalisme merupakan strategi pemerintah untuk melegitimasi upaya penyempitan ruang demokrasi.
Politik bukan monopolii sarjana politik, analis kebijakan, maupun politikus. Kehadiran politikus amatir bisa memperkaya proses demokrasi.
Gejolak di Hong Kong disebabkan bukan oleh pengaruh Beijing, tapi keadaan pemerintahan dan masyarakat kota itu sendiri.
Menaikan batas usia minimum bagi perempuan Indonesia untuk menikah hingga 19 tahun adalah penting tetapi tidak cukup untuk mengurangi jumlah pernikahan anak.
Masyarakat Indonesia kurang menanggapi serius pelanggaran terhadap perlindungan data personal. Ini diperparah dengan tidak adanya payung hukum yang kuat yang memberikan jaminan perlindungan privasi.
Invasi privasi berupa pengawasan online atau registrasi jasa telekomunikasi dapat menyebabkan seseorang mengabaikan kebebasan sipil orang lain.
Kontributor teratas
-
Research Fellow at Centre for Trusted Internet and Community, National University of Singapore
-
Associate professor, Universitas Padjadjaran
-
Dosen Fakultas Hukum dan Direktur Pusat Studi Hak Asasi Manusia di Universitas Islam Indonesia, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta
-
Lecturer at Department of Communication Science; Researcher at Center for Digital Society, Universitas Gadjah Mada
-
Chair of Doctoral Program in Social Sciences, Universitas Diponegoro
-
Lecturer, University of Sydney
-
Lecturer at Department of Politics and Government, Universitas Gadjah Mada
-
Adjunct Lecturer in Gender and Sexuality, Universitas Airlangga
-
Associate professor, Department of Media and Communication, Erasmus University Rotterdam
-
Lecturer at Department of International Relations, Researcher at Center for Digital Society, Universitas Gadjah Mada
-
Lecturer, Researcher, Universitas Indonesia
-
Researcher, Setara Institute
-
Research and Advocacy Associate (Social Inclusion and Protection), PUSKAPA
-
MSc (Candidate) Science and Technology in Society, The University of Edinburgh
-
Associate professor in Mass Media, Digital Politics, and Democracy, Universitas Diponegoro
