Sejarah perumusan UU Sisdiknas, dari edisi pertamanya pada 1989 hingga rancangan terbarunya pada 2022, selalu diwarnai perdebatan panas tentang pendidikan agama di sekolah.
Di tengah era ekonomi yang disruptif dan semakin beragam ini, Gen Z lebih peka terhadap berbagai jenis perbedaan latar belakang di tengah masyarakat. Industri harus lebih sigap menanggapi perubahan ini.
Murid bisa memahami agama teman-teman mereka dengan lebih baik jika mendapatkan pendidikan tentang agama-agama dunia dan cara pandang yang beragam.
(Shutterstock)
Mengajarkan anak tentang keberagaman agama dan pandangan, terutama yang ada dalam lingkungan sosial mereka, bisa membantu meredam prasangka buruk terkait agama yang seringkali kita lihat di media.
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri, di Jakarta pada awal April lalu. PM Ismail Sabri mengemukakan keinginan kuatnya untuk menjadikan bahasa Melayu sebagai ‘bahasa resmi kedua’ ASEAN.
(ANTARA FOTO/Laily Rachev)
Perdebatan mengenai bahasa mana yang layak jadi ‘bahasa resmi kedua’ ASEAN sebaiknya tidak membuat kita lupa bahwa Asia Tenggara mempunyai keanekaragaman bahasa dan budaya yang kaya.
Pada episode SuarAkademia kali ini, kami ngobrol dengan Slamet Thohari dari Universitas Brawijaya tentang minimnya dukungan dan akses pendidikan tinggi bagi penyandang disabilitas di Indonesia.
Di Indonesia, ada ketakutan bahwa pengajaran Bahasa Inggris ala penutur asli (native speaker) dapat merusak bahasa dan budaya Indonesia. Bagaimana pengajarannya yang tepat?
Silaturahmi dalam rangka ulang tahun ke-73 Nahdlatul Ulama, di Jakarta, Indonesia pada tahun 2019.
Eko Siswono Toyudho/Anadolu Agency/Getty Images
Melalui tulisan ini, kami merekomendasikan tiga cara agar sistem pendidikan Indonesia dapat mendukung pencegahan tumbuhnya ideologi kekerasan dan ekstremisme.
Chloe Zhao berpose dengan Piala Oscar yang ia menangkan dalam kategori Sutradara Terbaik dan Film Terbaik untuk film Nomadland di Academy Awards ke-93.
(EPA/Chris Pizzello)
Penelitian yang membahas tentang kehidupan sehari-hari generasi muda Indonesia dan interaksi religius mereka mungkin bisa menjelaskan mengapa mereka menjadi lebih konservatif.
Minimnya ruang yang aman untuk siswa mengekspresikan diri dan mengembangkan minat akademik mereka bisa jadi suatu alasan kenapa Indonesia kerap memiliki nilai buruk pada indeks-indeks edukasi global.
Organisasi lingkungan utama Amerika Serikat telah berjanji untuk menjanjikan keragaman staf dan dewan mereka selama lebih dari 20 tahun, tetapi bergerak perlahan. Apakah skandal di tempat kerja akan membuat perbedaan?