ICC, walaupun memiliki kewenangan, masih menerapkan standar ganda, terutama pada negara-negara besar. Padahal, putusannya bisa berdampak luas bagi Rusia dan banyak negara di seluruh dunia.
Hubungan Cina dan Rusia terlihat rumit. Tetapi keputusan Cina untuk mendukung Rusia dalam perang di Ukraina pada akhirnya bermuara pada kepentingan politik Cina sendiri.
Demokrasi konstitusional Ukraina mensyaratkan kesepakatan perdamaian apa pun untuk diratifikasi oleh rakyatnya. Jika rakyat diabaikan, peluang mewujudkan kesepakatan damai akan jauh lebih kecil.
Banyak pemimpin dunia, termasuk Vladimir Putin, dituding memplagiasi disertasi S3 mereka. Keputusan untuk mundur, menyangkal, atau mengabaikan tudingan tersebut mencerminkan karakter negara mereka.
Kehadiran ibu negara dalam kegiatan diplomatik menunjukkan adanya norma-norma feminin di tengah arena politik internasional – yang saat ini masih didominasi laki-laki dan bercorak maskulin.
Ini pertama kalinya Rusia, Cina dan negara-negara Barat bertemu tatap muka sejak perangh Ukraina dimulai. Pertemuan tersebut tidak berjalan dengan baik.
Hasil pertemuan Jokowi dengan Putin dan Zelenskky bagi kepentingan global memang belum jelas, tapi paling tidak, dapat mengakomodir kepentingan domestik Indonesia – serta Jokowi sendiri.
Penggunaan rudal hipersonik Rusia di Ukraina telah menempatkan senjata dalam berita. Versi generasi berikutnya yang sedang dikembangkan dapat secara dramatis mengubah keamanan nasional dan global.
Sebagian besar negara-negara kecil di Eropa Timur melihat Rusia sebagai pihak yang paling bertanggungjawab terhadap penderitaan dan kesengsaraan mereka selama pendudukan Uni Soviet.
Usaha Uni Eropa untuk mengurangi pengaruh Rusia di kawasan melalui sanksi ekonomi tidak efektif menekan agresivitas Rusia karena juga akan merugikan negara-negara pemberi sanksi.