SMERU is an independent institution for research and public policy studies which professionally and proactively provides accurate and timely information, as well as objective analysis on various socioeconomic and poverty issues considered most urgent and relevant for the people of Indonesia.
The institute has been at the forefront of the research effort to highlight the impact of government programs and policies, and has actively published and reported its research findings. The work expanded to include other areas of applied and economic research that are of fundamental importance to contemporary development issues.
Perpanjangan masa cuti ayah menjadi isyarat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pembagian tugas domestik yang lebih seimbang antara laki-laki dan perempuan.
Pemerintah mengumumkan kebijakan penghapusan tenaga honorer pada 2023. Bagaimana nasib para guru honorer, yang jumlahnya ditaksir melebihi 700.00 orang di Indonesia?
Budaya toxic masculinity yang dilahirkan oleh masyarakat patriarki diyakini menjadi sumber dari tabunya kenyataan bahwa laki-laki dapat menjadi korban kekerasan seksual.
Sebagai ‘rumah kedua’ di mana anak tumbuh besar, sekolah harus muncul sebagai salah satu aktor utama dalam pemberantasan kekerasan seksual. Terbitnya UU TPKS bisa jadi momentum untuk mewujudkannya.
Indonesia harus menutup ketimpangan keterampilan digital untuk mencapai visi menjadi negara maju. Riset SMERU Research Institute menawarkan tiga kanal yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai visi ini.
Hubungan antara Islam dengan keberagaman gender dan seksualitas tidak selalu dapat dipahami secara dikotomis, melainkan dialektis dan dapat dikompromikan
Budaya sekolah punya pengaruh besar dalam menuntun warga sekolah melalui norma, nilai, dan rutinitas yang membangun perilaku sosial dan perangai intelektual mereka.
Studi lembaga penelitian SMERU di Bukittinggi, Sumatera Barat menunjukkan bahwa orang tua di sana berhasil melampaui berbagai tantangan dalam mendampingi pembelajaran anak.
Kami menemukan bahwa kebijakan terkait profesi guru ASN tidak mampu mendorong mereka untuk mencapai standar kompetensi yang tinggi, dan minim insentif bagi mereka untuk mengembangkan karier.
Ada tugas darurat yang perlu pertama-tama dilakukan oleh sekolah dan guru saat kembali menjalankan PTM, yakni memulihkan kemampuan siswa setelah setahun lebih belajar di rumah.
Kami memetakan capaian belajar siswa menggunakan data Survei Kehidupan Keluarga Indonesia (IFLS) periode 2000–2014. Ternyata, hasil belajar anak Indonesia pada 2014 lebih rendah dari tahun 2000.
Untuk mendalami tantangan lulusan baruu dan pekerja muda di tengah pandemi, kami berbicara dengan dua peneliti SMERU, Sylvia Sylvia Andriyani Kusumandari dan Akhmad Ramadhan Fatah.
Selama COVID-19 belum terkendali, pembelajaran jarak jauh tampaknya akan tetap menjadi metode pembelajaran utama bagi banyak murid. Bagaimana membuat kualitasnya setara dengan sekolah tatap muka?
Survei terbaru kami dari SMERU Research Institute menunjukkan ketimpangan pada akhirnya akan ikut menentukan kemampuan seseorang bertahan hidup selama pandemi
Pada 2035, penduduk usia produktif akan mencapai 64% dari 297 juta jiwa. Namun, belajar dari rumah yang tidak efektif selama pandemi bisa hapus peluang mendapatkan manfaat bonus demografi tersebut.
Pandemi COVID-19 yang berkelanjutan dan belum tertangani dengan baik membuat Indonesia terancam memasuki yang namanya depresi ekonomi, atau kemunduran ekonomi (resesi) yang terjadi selama satu tahun atau…