Banjir bolak-balik menenggelamkan rumah warga di Indonesia. Perlindungan Sosial Adapatif (PSA) bisa membantu warga rentan, namun masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki pemerintah.
Banjir, misalnya, dapat mempengaruhi kualitas air dan habitat tempat bakteri dan vektor berbahaya seperti nyamuk dapat berkembang biak dan menularkan penyakit menular ke manusia.
Mengesampingkan penyandang disabilitas dalam persiapan dan menanggapi bencana membuat mereka semakin rentan. Ada bentuk kemitraan baru yang memungkinkan mereka memainkan peran lebih penting dan aktif.
Bencana yang berhubungan dengan air terbukti sangat merusak. Penulis utama laporan IPCC memperingatkan bahwa krisis iklim dapat membuat peristiwa ekstrem tersebut lebih sering terjadi.
Penduduk daerah rawan banjir telah mengandalkan kearifan lokal dan dukungan masyarakat untuk menangani banjir selama berabad-abad. Bisakah para ilmuwan bekerja dengan mereka untuk lebih memahami banjir?
Pendekatan infrastruktur semata tidak mengatasi penyebab utama banjir yang diyakini merupakan akibat dari dari berkurangnya daerah resapan air dan tingginya intensitas hujan.
Sejatinya dalam lima puluh tahun ini tiap tahun di Selatan Indonesia berpotensi menjadi lintasan siklon tropis. Bencana banjir bandang di NTT baru satu kasus.
Kami ngobrol dengan Kadarsah, Koordinator Bidang Analisis Perubahan Iklim, BMKG tentang bagaimana dampak dari perubahan iklim ini memicu cuaca ekstrem.
Laporan terbaru terkait data kesehatan di dunia yang memanas. Setidaknya 296.000 kematian terkait panas terjadi pada usia di atas 65 tahun pada tahun 2018.
Untuk mengurangi risiko kerusakan, sistem peringatan dini di Jakarta yang terintegrasi dalam sistem pengelolaan volume air di hulu dan di hilir harus diciptakan, dipantau, dan dievaluasi berkala.