Ambisi pemerintah untuk membangun infrastruktur berujung pada pembengkakan biaya. Hal ini bisa membuat APBN terseok dan menggeret Indonesia ke jebakan utang.
Academic rigor, journalistic flair
Articles on Infrastruktur
Displaying all articles
Rawan bencana, Indonesia butuh infrastruktur yang kokoh.
Pendekatan infrastruktur semata tidak mengatasi penyebab utama banjir yang diyakini merupakan akibat dari dari berkurangnya daerah resapan air dan tingginya intensitas hujan.
Pemerintah Indonesia masih berusaha untuk menambal kesenjangan infrastruktur, pandemi COVID-19 akan membuatnya lebih sulit lagi.
Riset tunjukkan pembangunan jalan di perdesaan memberikan manfaat bagi perempuan.
Penjelasan Jokowi mengenai lebih mahalnya biaya logistik di Indonesia daripada Malaysia dan Singapura sudah tepat.
Sebelum menandatangani perjanjian investasi baru dengan Cina, Indonesia harus memastikan bahwa infrastruktur fisik baru yang dibiayai menggunakan hutang tidak akan sia-sia.
Menuang beton pada cetakan membatasi kreativitas para arsitek dalam membentuk bangunan yang unik. Teknologi cetak tiga dimensi (3D) dapat mengubah hal tersebut.
Kita bisa melihat bagaimana kebijakan pembangunan dapat merugikan masyarakat lokal dalam pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta.
Masalah urbanisasi masih jadi perhatian banyak negara, tapi yang sebaliknya sudah dialami kota lainya: deurbanisasi. Bagaimana kota-kota yang ditinggalkan penduduknya mengelola dirinya yang menyusut?
Banyak kota membangun creative hub, yaitu suatu bangunan tempat orang-orang kreatif bisa berkumpul dan berkarya. Tetapi ada yang lebih penting dari sekadar bangunan fisik dan peralatan mentereng.
Pemerintah menargetkan banyak proyek pembangunan infrastruktur. Namun warga yang direlokasi demi pembangunan proyek-proyek ini tidak memiliki banyak daya memastikan penghidupan mereka di masa depan.
Top contributors
-
Lecturer in Public Policy and Decision Analysis, Universitas Indonesia
-
Researcher, Indonesian Center for Law and Policy Studies (PSHK)
-
Senior Research Fellow, Institute of Water Policy, Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore
-
Distinguished visiting professor, University of Glasgow
-
Lecturer of Music and Arts Management, Universitas Pelita Harapan
-
Policy Fellow at the Perth USAsia Centre, The University of Western Australia
-
Researcher, SMERU Research Institute
-
Climate, Energy and Water Policy Consultant, National University of Singapore
-
Researcher, Indonesian Center for Law and Policy Studies (PSHK)
-
Professor, Swinburne University of Technology
-
New Mandala Indonesia Correspondent Fellow and Lecturer, Universitas Indonesia
-
Research Fellow in Cities, Water and Resilience, University of the West of England
-
Direktur, Center of Economic and Law Studies (CELIOS)
-
Research associate, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM)
-
Political Economist, Universitas Gadjah Mada
